PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Masa tumbuh kembang (tumbang) anak menjadi tahapan penting untuk mempersiapkan  bagaimana ia di masa depan. Salah satu faktor yang penting pada masa ini yaitu pola asuh yang diterapkan/dilakukan para orang tua.

Psikolog Anak RS Siloam Sriwijaya, Devi Delia, M. Psi., menyampaikan bahwa pola asuh merupakan bagaimana orang tua memperlakukan anak, mendidik, membimbing, dan mendisiplinkan serta melindungi anak dalam mencapai proses kedewasaan, hingga upaya pembentukan norma - norma yang diharapkan oleh masyarakat pada umumnya seperti mengutip (Casmini, dalam Palupi, 2007).

Di sini, Psikolog Delia menekankan pola asuh merupakan perlakuan orang tua ke anak dalam hal mendidik, membimbing, mendisiplinkan dan melindungi.

Seringkali didapatkan banyak orang tua yang mengeluhkan, contoh : "mengapa anak saya seperti susah sekali untuk dibilangin, suka memukul, hingga suka berbohong" ujarnya. 

Ketika ada keluhan seperti ini, para orang tua juga harus melihat selama ini pengasuhan seperti apa yang dilakukan.

BACA JUGA:Aturan Baru Beban Kerja Guru 2025 Fokus Mendidik, Bukan Hanya Mengajar

BACA JUGA:Ramadhan Mendidik Umat: Pesan Khutbah Idul Fitri Ust. Ki. H. Amiruddin Muslim Ansori

Contohnya, pola asuh dengan terlalu memfasilitasi anak, memberikan support berlebihan pada anak, tidak konsisten dalam aturan, menggunakan kekerasan untuk mendisiplinkan anak, ataupun terlalu lunak pada anak.

Lalu, bagaimana pola pengasuhan yang tepat? Maka para orang tua dapat memulai dari menjadi role model yang baik untuk anak. 

"Bersikap percaya dan memberikan kesempatan pada anak untuk bisa berkembang," terangnya.

Kemudian, ciptakan aturan yang jelas di dalam keluarga. "Penting juga dalam aspek ini untuk bersikap konsisten," ujarnya.

Sebagaimana dikatakannya bahwa pola asuh mecakup perlakukan orang tua terhadap anak, maka penuhi juga kebutuhan akan kasih sayang kepada anak.