Tren Harga Emas 2026 Diprediksi Melonjak Tajam, Tembus Rp3,5 Juta per Gram
Sejumlah lembaga keuangan internasional memperkirakan harga emas global akan terus melambung hingga tahun 2026.-Foto: Sumateraekspres.id-
SUMATERAEKSPRES.ID — Sejumlah lembaga keuangan internasional membayangkan harga emas global akan terus melabung hingga tahun 2026.
Peningkatan tersebut didorong oleh kombinasi faktor ekonomi global, kebijakan moneter, serta tingginya permintaan dari investor institusional dan bank sentral.
Proyeksi dari Lembaga Keuangan Dunia
Goldman Sachs menjadi salah satu lembaga yang optimis terhadap kinerja emas.
Mereka menaikkan target harga emas menjadi sekitar US$4.900 per ons pada tahun 2026, setara dengan sekitar Rp2,8 juta per gram di pasar domestik.
BACA JUGA: UU Haji Terbaru Resmi Berlaku, Umrah Mandiri Kini Diperbolehkan dengan 5 Syarat Utama
Angka ini menunjukkan peningkatan sekitar 23% dibandingkan harga rata-rata tahun 2025.
Sementara itu, JP Morgan memperkirakan harga emas akan menembus US$5.055 per ons pada kuartal IV 2026. Kenaikan ini didorong oleh kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed), yang akan menurunkan biaya peluang untuk menyimpan emas sebagai aset lindung nilai.
Bank-bank besar lainnya seperti Bank of America (BoA) dan HSBC juga melihat tren serupa, dengan kisaran proyeksi harga emas antara US$3.350 hingga US$5.000 per ons.
Para analis menilai kenaikan tersebut merupakan cerminan dari melemahnya perekonomian global, risiko geopolitik yang meningkat, serta inflasi yang masih tinggi.
BACA JUGA: Geprada Camp Nusantara 2025 Resmi Dibuka di Palembang
Dampak bagi Pasar Emas Domestik
Jika harga emas dunia benar-benar menembus US$4.000 per ons, maka harga emas di Indonesia berpotensi melampaui Rp3,5 juta per gram, tergantung pada stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
