Antisipasi Kecelakaan di Tol Sumsel: Bahaya Microsleep dan Pentingnya Istirahat Pengemudi
Microsleep memang hanya berlangsung beberapa detik, namun dampaknya bisa menghancurkan nyawa dan harta benda dalam sekejap.-Foto: Auto2000-
Pengamat transportasi menilai banyak pengemudi mengabaikan bahaya microsleep karena merasa berpengalaman.
“Tubuh manusia punya batas. Ketika otak kelelahan, refleks menurun, dan tidur mikro bisa terjadi tanpa disadari,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya edukasi bagi pengemudi profesional, seperti sopir truk dan bus antarkota yang sering dikejar target waktu.
Perusahaan transportasi diminta memastikan jadwal kerja sopir tidak melebihi batas aman dan tetap memberi waktu istirahat yang cukup.
Kampanye dan Pengawasan
Kementerian Perhubungan bersama Jasa Marga terus menggencarkan kampanye keselamatan di jalan tol melalui spanduk, pesan digital di Variable Message Sign (VMS), dan sosialisasi di rest area. Pesan utamanya sederhana namun penting: “Kalau Mengantuk, Istirahatlah!”
Sementara itu, kepolisian memperkuat patroli malam di jalur tol Sumsel untuk memantau pengemudi yang tampak kelelahan. Petugas juga aktif mengimbau agar pengendara berhenti di rest area jika terlihat tidak fokus.
Pengalaman Nyata di Lapangan
Joni (38), pengemudi travel rute Palembang–Kayuagung, mengaku hampir celaka akibat microsleep. “Saya kira masih kuat, tapi tiba-tiba mobil keluar jalur. Untung cepat sadar. Sejak itu, saya selalu berhenti di rest area, minimal buat cuci muka dan tidur sebentar,” ujarnya.
Kesadaran seperti Joni diharapkan bisa menular ke pengemudi lain. Data dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) menunjukkan, 80 persen kecelakaan di jalan tol nasional disebabkan oleh faktor manusia, terutama kelelahan dan hilangnya fokus.
Langkah Pencegahan
Para ahli menyarankan agar pengemudi tidur cukup minimal tujuh jam sebelum perjalanan, menghindari obat-obatan yang menyebabkan kantuk, dan tidak bepergian jauh sendirian. Jika memungkinkan, berkendaralah bergantian untuk menjaga stamina.
Selain itu, pemerintah daerah juga didorong untuk memperbanyak dan meningkatkan kualitas rest area di ruas tol Sumsel, mengingat volume kendaraan terus meningkat terutama pada musim mudik dan libur panjang.
Microsleep memang hanya berlangsung beberapa detik, namun dampaknya bisa menghancurkan nyawa dan harta benda dalam sekejap. Jalan tol yang seharusnya menjadi simbol kemajuan bisa berubah menjadi jalur maut jika pengemudi abai terhadap kondisi fisik dan keselamatan diri.
Pesan akhirnya sederhana namun penting: jangan paksakan diri. Lebih baik terlambat beberapa menit daripada kehilangan segalanya karena tidur sesaat di belakang kemudi. Keselamatan selalu lebih utama daripada kecepatan.
