5 Strategi Investasi Cerdas di Era Digital: Panduan Praktis untuk Generasi Milenial & Gen Z
5 Strategi Investasi Cerdas di Era Digital: Panduan Praktis untuk Generasi Milenial & Gen Z-Foto: IST-
Keunggulan: Diversifikasi otomatis, minim modal awal (mulai dari Rp10.000), cocok bagi investor pemula.
Kekurangan: Keuntungan relatif lebih rendah dari saham langsung, ada biaya pengelolaan.
Tips: Gunakan aplikasi Bibit, Bareksa, atau Tokopedia Investasi. Sesuaikan pilihan dengan profil risiko.
3. Emas Digital: Instrumen Stabil di Tengah Gejolak Ekonomi
Investasi emas digital memungkinkan pengguna membeli dan menyimpan emas melalui platform online. Fisik emas bisa ditarik jika diinginkan.
-
Keunggulan: Nilai relatif stabil dan tahan inflasi. Bisa dimulai dari nominal kecil.
-
Kekurangan: Tidak menghasilkan bunga atau dividen. Cocok untuk jangka panjang.
-
Tips: Gunakan platform seperti Pluang, Shopee Emas, atau Pegadaian Digital. Aktifkan fitur autodebit untuk konsistensi investasi.
4. P2P Lending: Menjadi Pemberi Pinjaman Secara Digital
Peer-to-Peer (P2P) Lending menawarkan skema pendanaan langsung antara investor dan peminjam melalui aplikasi. Cocok bagi yang mencari imbal hasil tinggi.
-
Keunggulan: Potensi imbal hasil lebih dari 10% per tahun. Investor bisa memilih profil risiko peminjam.
-
Kekurangan: Risiko gagal bayar cukup besar. Tidak dijamin oleh LPS.
-
Tips: Pilih platform legal dan terdaftar di OJK seperti KoinWorks atau Amartha. Diversifikasi dana dan pelajari risiko secara menyeluruh.
5. Aset Kripto: Investasi Digital yang Spekulatif
Investasi kripto seperti Bitcoin dan Ethereum menjadi favorit anak muda karena potensi keuntungannya yang besar dalam waktu singkat. Namun, volatilitasnya juga sangat tinggi.
-
Keunggulan: Bisa diperdagangkan 24/7, potensi cuan signifikan.
-
Kekurangan: Risiko tinggi, regulasi belum matang.
-
Tips: Gunakan uang dingin untuk berinvestasi. Pilih platform tepercaya seperti Indodax, Tokocrypto, atau Pintu.
