Mengenal Senyawa Nitrit: Zat “Tersembunyi” yang Bisa Ubah Oksigen Jadi Racun di Dalam Tubuh
Mengenal Senyawa Nitrit: Zat “Tersembunyi” yang Bisa Ubah Oksigen Jadi Racun di Dalam Tubuh-Foto: IST-
Proses penyimpanan buruk – Makanan yang disimpan terlalu lama atau tidak higienis dapat mengalami konversi nitrat menjadi nitrit akibat aktivitas mikroba.
Bagaimana Nitrit Meracuni Tubuh?
Saat masuk ke dalam tubuh, nitrit bereaksi dengan hemoglobin—protein dalam darah yang berfungsi mengangkut oksigen. Reaksi ini menghasilkan methemoglobin, senyawa yang tidak mampu mengikat oksigen.
Akibatnya, jaringan tubuh mengalami kekurangan oksigen (hipoksia) meski seseorang masih bernapas normal. Kondisi inilah yang menyebabkan kulit atau bibir korban tampak kebiruan, gejala klasik dari keracunan nitrit.
BACA JUGA:Spensa Comeback di DBL, Sampaikan Pesan Duka untuk Ponpes Al Khoziny
BACA JUGA:Sepasang Kekasih Kompak Bobol Rumah, Curi HP Lewat Jendela
Gejala Keracunan Nitrit
Keracunan nitrit dapat muncul beberapa saat setelah konsumsi, dengan tanda-tanda antara lain:
-
Bibir dan wajah membiru (sianosis)
-
Pusing, lemas, dan mual
-
Muntah dan sakit perut
-
Sesak napas
-
Jantung berdebar cepat
-
Dalam kasus parah: kejang, penurunan kesadaran, bahkan kematian
Pada bayi dan anak-anak, risikonya lebih tinggi karena hemoglobin mereka lebih mudah teroksidasi menjadi methemoglobin.
Dampak Jangka Panjang
Bahaya nitrit tak berhenti pada keracunan akut. Paparan jangka panjang berpotensi membentuk senyawa nitrosamin—zat yang bersifat karsinogenik (pemicu kanker). Sejumlah penelitian mengaitkan konsumsi tinggi nitrit dengan meningkatnya risiko kanker lambung, pankreas, hingga kerusakan hati.
Batas Aman Konsumsi
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan batas aman nitrit sebesar 0,07 mg per kilogram berat badan per hari. Artinya, seseorang dengan berat badan 60 kilogram hanya boleh mengonsumsi maksimal 4,2 mg nitrit per hari.
