Mengenal Senyawa Nitrit: Zat “Tersembunyi” yang Bisa Ubah Oksigen Jadi Racun di Dalam Tubuh

Reporter: Wira |

Editor: Rian Sumeks |

Sabtu , 04 Oct 2025 - 17:40

Mengenal Senyawa Nitrit: Zat “Tersembunyi” yang Bisa Ubah Oksigen Jadi Racun di Dalam Tubuh-Foto: IST-

BANDUNG BARAT, SUMATERAEKSPRES.ID – Kasus keracunan massal dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Bandung Barat membuat publik geger.

Ratusan siswa mengalami gejala mulai dari mual, pusing, hingga bibir membiru.

Investigasi pun mengungkap penyebabnya: kadar senyawa nitrit dalam makanan yang dikonsumsi para siswa terdeteksi sangat tinggi.

Fenomena ini menimbulkan pertanyaan besar. Apa sebenarnya nitrit? Mengapa zat yang kerap dianggap sepele bisa menjadi pemicu keracunan serius hingga membahayakan nyawa?

Apa Itu Nitrit?

Nitrit merupakan senyawa kimia dengan rumus ion NO₂⁻. Senyawa ini biasanya terbentuk dari proses reduksi nitrat (NO₃⁻), yaitu zat yang banyak terdapat pada pupuk, tanah, serta sayuran dan buah-buahan.

Tubuh manusia pun secara alami dapat menghasilkan nitrit dalam jumlah kecil. Dalam kadar aman, nitrit membantu mengatur tekanan darah sekaligus mendukung sirkulasi oksigen. Namun, ketika kadarnya berlebihan, nitrit berubah menjadi ancaman serius bagi kesehatan.

Sumber-Sumber Nitrit

Nitrit bisa masuk ke tubuh manusia melalui berbagai jalur, di antaranya:

Pupuk dan tanah – Sayuran yang tumbuh di lahan dengan pupuk nitrogen tinggi cenderung menyerap nitrat lebih banyak, yang kemudian bisa berubah menjadi nitrit saat penyimpanan tidak tepat.
Makanan olahan – Daging olahan seperti sosis, ham, atau kornet sering ditambahkan nitrit sebagai pengawet sekaligus penjaga warna daging.
Air minum terkontaminasi – Air tanah yang tercemar limbah pupuk atau industri berpotensi mengandung nitrit dalam jumlah tinggi.

mengenal senyawa nitrit: zat “tersembunyi” yang bisa ubah oksigen jadi racun di dalam tubuh                            bandung barat, sumateraekspres.id  – kasus keracunan massal dalam program makan bergizi gratis (mbg) di bandung barat membuat publik geger. 
ratusan siswa mengalami gejala mulai dari mual, pusing, hingga bibir membiru. 
investigasi pun mengungkap penyebabnya: kadar senyawa nitrit dalam makanan yang dikonsumsi para siswa terdeteksi sangat tinggi.
fenomena ini menimbulkan pertanyaan besar. apa sebenarnya nitrit? mengapa zat yang kerap dianggap sepele bisa menjadi pemicu keracunan serius hingga membahayakan nyawa?
baca juga:raih mimpi ke jepang: empat pemuda muba jadi inspirasi generasi muda
baca juga:kemendiktisaintek dorong konsep living lab: riset sains lebih dekat dengan masyarakat
apa itu nitrit?
nitrit merupakan senyawa kimia dengan rumus ion no₂⁻. senyawa ini biasanya terbentuk dari proses reduksi nitrat (no₃⁻), yaitu zat yang banyak terdapat pada pupuk, tanah, serta sayuran dan buah-buahan.
tubuh manusia pun secara alami dapat menghasilkan nitrit dalam jumlah kecil. dalam kadar aman, nitrit membantu mengatur tekanan darah sekaligus mendukung sirkulasi oksigen. namun, ketika kadarnya berlebihan, nitrit berubah menjadi ancaman serius bagi kesehatan.
baca juga:hanya rp25 ribu anak bisa main sepuasnya di nana playground kayuagung, oki 
baca juga:samsung galaxy s24 ultra: revolusi titanium dan kekuatan ai
sumber-sumber nitrit
nitrit bisa masuk ke tubuh manusia melalui berbagai jalur, di antaranya:

pupuk dan tanah – sayuran yang tumbuh di lahan dengan pupuk nitrogen tinggi cenderung menyerap nitrat lebih banyak, yang kemudian bisa berubah menjadi nitrit saat penyimpanan tidak tepat.

makanan olahan – daging olahan seperti sosis, ham, atau kornet sering ditambahkan nitrit sebagai pengawet sekaligus penjaga warna daging.

air minum terkontaminasi – air tanah yang tercemar limbah pupuk atau industri berpotensi mengandung nitrit dalam jumlah tinggi.

proses penyimpanan buruk – makanan yang disimpan terlalu lama atau tidak higienis dapat mengalami konversi nitrat menjadi nitrit akibat aktivitas mikroba.

bagaimana nitrit meracuni tubuh?
saat masuk ke dalam tubuh, nitrit bereaksi dengan hemoglobin—protein dalam darah yang berfungsi mengangkut oksigen. reaksi ini menghasilkan methemoglobin, senyawa yang tidak mampu mengikat oksigen.
akibatnya, jaringan tubuh mengalami kekurangan oksigen (hipoksia) meski seseorang masih bernapas normal. kondisi inilah yang menyebabkan kulit atau bibir korban tampak kebiruan, gejala klasik dari keracunan nitrit.
baca juga:spensa comeback di dbl, sampaikan pesan duka untuk ponpes al khoziny
baca juga:sepasang kekasih kompak bobol rumah, curi hp lewat jendela
gejala keracunan nitrit
keracunan nitrit dapat muncul beberapa saat setelah konsumsi, dengan tanda-tanda antara lain:

bibir dan wajah membiru (sianosis)

pusing, lemas, dan mual

muntah dan sakit perut

sesak napas

jantung berdebar cepat

dalam kasus parah: kejang, penurunan kesadaran, bahkan kematian

pada bayi dan anak-anak, risikonya lebih tinggi karena hemoglobin mereka lebih mudah teroksidasi menjadi methemoglobin.
dampak jangka panjang
bahaya nitrit tak berhenti pada keracunan akut. paparan jangka panjang berpotensi membentuk senyawa nitrosamin—zat yang bersifat karsinogenik (pemicu kanker). sejumlah penelitian mengaitkan konsumsi tinggi nitrit dengan meningkatnya risiko kanker lambung, pankreas, hingga kerusakan hati.
batas aman konsumsi
organisasi kesehatan dunia (who) menetapkan batas aman nitrit sebesar 0,07 mg per kilogram berat badan per hari. artinya, seseorang dengan berat badan 60 kilogram hanya boleh mengonsumsi maksimal 4,2 mg nitrit per hari.
kadar yang melampaui batas tersebut meningkatkan risiko keracunan, terutama pada kelompok rentan seperti anak-anak dan ibu hamil.
cara mencegah paparan berlebih
mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. berikut langkah sederhana untuk menekan risiko:

cuci sayur dan buah hingga bersih sebelum dikonsumsi.

hindari menyimpan sayuran rebus terlalu lama.

batasi konsumsi daging olahan dengan pengawet nitrit.

pastikan sumber air minum aman dari kontaminasi.

pilih bahan pangan segar dan simpan sesuai aturan.

peringatan dari kasus bandung barat
tragedi keracunan massal ini menjadi alarm penting. pengawasan pangan harus diperketat, mulai dari proses pertanian hingga distribusi makanan ke masyarakat, khususnya ke sekolah-sekolah.
nitrit memang bukan zat asing—ia bahkan hadir secara alami dalam tubuh manusia. tetapi, jika kadarnya melampaui batas, zat yang semestinya mendukung kehidupan justru dapat mengubah oksigen, sumber energi vital, menjadi racun mematikan.