Geger! Mogok Nasional 24 Jam Senggol Jam Kerja 13 Jam, Ini Dampaknya!

Reporter: Rian Sumeks |

Editor: Rian Sumeks |

Kamis , 02 Oct 2025 - 07:00

Ribuan pekerja dari berbagai sektor turun ke jalan, melaksanakan aksi mogok nasional selama 24 jam.-Foto: IST -

ATHENA, SUMATERAEKSPRES.ID – Suara peluit, poster, dan teriakan solidaritas memenuhi jalanan di Athena dan Thessaloniki.

Ribuan pekerja dari berbagai sektor turun ke jalan, melaksanakan aksi mogok nasional selama 24 jam.

Mereka kompak menolak rencana pemerintah Yunani yang hendak memperpanjang jam kerja menjadi 13 jam per hari.

Pemogokan besar ini tak hanya mengguncang transportasi umum, tetapi juga melumpuhkan sejumlah layanan publik.

Pegawai negeri sipil, pekerja transportasi, hingga buruh pabrik bergabung dalam gelombang protes.

Wajah-wajah lelah namun penuh tekad tampak di antara massa, menegaskan satu pesan: hak atas keseimbangan hidup tidak bisa ditawar.

Pemerintah berargumen bahwa kebijakan jam kerja panjang menawarkan “fleksibilitas” bagi mereka yang ingin meningkatkan pendapatan.

Namun serikat pekerja melihatnya sebagai bentuk pengabaian terhadap keselamatan dan martabat pekerja.

“Tidak ada kebebasan dalam bekerja 13 jam setiap hari. Itu adalah eksploitasi,” kata salah seorang perwakilan serikat.

Bagi para buruh, usulan itu bukan sekadar angka jam kerja, melainkan ancaman terhadap kehidupan sosial, kesehatan, bahkan masa depan generasi pekerja Yunani.

geger! mogok nasional 24 jam senggol jam kerja 13 jam, ini dampaknya!                            athena, sumateraekspres.id – suara peluit, poster, dan teriakan solidaritas memenuhi jalanan di athena dan thessaloniki.
ribuan pekerja dari berbagai sektor turun ke jalan, melaksanakan aksi mogok nasional selama 24 jam.
mereka kompak menolak rencana pemerintah yunani yang hendak memperpanjang jam kerja menjadi 13 jam per hari.
pemogokan besar ini tak hanya mengguncang transportasi umum, tetapi juga melumpuhkan sejumlah layanan publik.
baca juga:anugerah batanghari sembilan, wadah apresiasi untuk seniman sumatera selatan
baca juga:abdul hamid tegaskan komitmen bangun ekonomi syariah sumsel
pegawai negeri sipil, pekerja transportasi, hingga buruh pabrik bergabung dalam gelombang protes.
wajah-wajah lelah namun penuh tekad tampak di antara massa, menegaskan satu pesan: hak atas keseimbangan hidup tidak bisa ditawar.
pemerintah berargumen bahwa kebijakan jam kerja panjang menawarkan “fleksibilitas” bagi mereka yang ingin meningkatkan pendapatan.
namun serikat pekerja melihatnya sebagai bentuk pengabaian terhadap keselamatan dan martabat pekerja.
baca juga:timnas indonesia siap tempur vs arab saudi dan irak, patrick kluivert andalkan formasi 4-2-3-1
baca juga:sriwijaya fc pastikan kedatangan michael enu, bek asal ghana siap perkuat laskar wong kito
“tidak ada kebebasan dalam bekerja 13 jam setiap hari. itu adalah eksploitasi,” kata salah seorang perwakilan serikat.
bagi para buruh, usulan itu bukan sekadar angka jam kerja, melainkan ancaman terhadap kehidupan sosial, kesehatan, bahkan masa depan generasi pekerja yunani.
banyak yang khawatir, produktivitas jangka panjang justru akan menurun karena kelelahan fisik dan mental yang berlebihan.
aksi ini menjadi simbol perlawanan terhadap apa yang mereka anggap sebagai undang-undang yang tidak berpihak pada rakyat pekerja.
mogok nasional di yunani 2025 menunjukkan bahwa solidaritas buruh tetap hidup, dan suara kolektif mampu mengguncang kebijakan yang dianggap tidak adil.