Data Pribadi 2025: 10 Strategi Cerdas Agar Terhindar dari Kebocoran Informasi Online

Reporter: Adi |

Editor: Rian Sumeks |

Sabtu , 27 Sep 2025 - 19:17

Berikut 10 strategi praktis yang bisa diterapkan untuk menjaga keamanan informasi pribadi di era digital 2025:-Foto: IST -

SUMATERAEKSPRES.ID – Memasuki tahun 2025, teknologi hadir di setiap aspek kehidupan. Dari AI yang semakin pintar hingga perangkat IoT yang menempel di rumah dan kantor, bahkan komputasi kuantum yang mulai diaplikasikan di sistem keamanan, dunia terasa semakin terkoneksi.

Namun, di balik kemudahan ini, tersimpan risiko besar: kebocoran data pribadi. Pencurian identitas, penipuan finansial, hingga manipulasi reputasi digital menjadi ancaman nyata bagi siapa saja yang lengah.

Melindungi data pribadi bukan lagi sekadar langkah preventif. Ini adalah bentuk tanggung jawab digital dan literasi yang wajib dimiliki setiap pengguna internet.

Berikut 10 strategi praktis yang bisa diterapkan untuk menjaga keamanan informasi pribadi di era digital 2025.

1. Gunakan Password Kuat & Autentikasi Dua Faktor

Password sederhana seperti “123456” atau “admin” kini sangat rawan. Buat kombinasi unik dengan minimal 12 karakter, mencakup huruf besar-kecil, angka, dan simbol.

Aktifkan autentikasi dua faktor (2FA) di semua akun penting. Tahun 2025, autentikasi biometrik—seperti sidik jari, pengenalan wajah, atau retina—telah menjadi standar di banyak platform.

Tips: Gunakan password manager terpercaya seperti 1Password atau Bitwarden untuk menyimpan password dengan enkripsi aman.

2. Enkripsi Data Sensitif

VPN wajib digunakan saat terhubung ke internet, khususnya jaringan publik, untuk menyembunyikan lokasi dan aktivitas online. Simpan dokumen penting dengan aplikasi enkripsi seperti VeraCrypt, AxCrypt, atau BitLocker. Pastikan juga layanan cloud dan aplikasi pesan memiliki enkripsi end-to-end aktif secara default.

3. Hindari Wi-Fi Publik

Wi-Fi gratis di kafe atau bandara adalah sasaran empuk hacker. Bila terpaksa menggunakannya, aktifkan VPN dan hindari login ke akun sensitif seperti perbankan atau email kerja. Alternatif yang lebih aman: tethering dari ponsel atau jaringan pribadi.

4. Rutin Update Sistem & Aplikasi

Setiap update software bukan sekadar pembaruan fitur, tetapi juga menambal celah keamanan.

data pribadi 2025: 10 strategi cerdas agar terhindar dari kebocoran informasi online                            sumateraekspres.id – memasuki tahun 2025, teknologi hadir di setiap aspek kehidupan. dari ai yang semakin pintar hingga perangkat iot yang menempel di rumah dan kantor, bahkan komputasi kuantum yang mulai diaplikasikan di sistem keamanan, dunia terasa semakin terkoneksi.
 namun, di balik kemudahan ini, tersimpan risiko besar: kebocoran data pribadi. pencurian identitas, penipuan finansial, hingga manipulasi reputasi digital menjadi ancaman nyata bagi siapa saja yang lengah.
melindungi data pribadi bukan lagi sekadar langkah preventif. ini adalah bentuk tanggung jawab digital dan literasi yang wajib dimiliki setiap pengguna internet.
berikut 10 strategi praktis yang bisa diterapkan untuk menjaga keamanan informasi pribadi di era digital 2025.
baca juga:sejarah desa ulak kerbau ogan ilir: dari pusaran sungai ogan hingga pusat konveksi
baca juga:begal sadis palembang: driver ojol dibacok, motor dan identitas raib
1. gunakan password kuat & autentikasi dua faktor
password sederhana seperti “123456” atau “admin” kini sangat rawan. buat kombinasi unik dengan minimal 12 karakter, mencakup huruf besar-kecil, angka, dan simbol.
aktifkan autentikasi dua faktor (2fa) di semua akun penting. tahun 2025, autentikasi biometrik—seperti sidik jari, pengenalan wajah, atau retina—telah menjadi standar di banyak platform.
tips: gunakan password manager terpercaya seperti 1password atau bitwarden untuk menyimpan password dengan enkripsi aman.
baca juga:viral video pemalakan sopir truk di prabumulih, polisi ringkus 2 pelaku
baca juga:the zuri hotel palembang gelar gentleman’s night, hadirkan pengalaman premium untuk tamu
2. enkripsi data sensitif
vpn wajib digunakan saat terhubung ke internet, khususnya jaringan publik, untuk menyembunyikan lokasi dan aktivitas online. simpan dokumen penting dengan aplikasi enkripsi seperti veracrypt, axcrypt, atau bitlocker. pastikan juga layanan cloud dan aplikasi pesan memiliki enkripsi end-to-end aktif secara default.
3. hindari wi-fi publik
wi-fi gratis di kafe atau bandara adalah sasaran empuk hacker. bila terpaksa menggunakannya, aktifkan vpn dan hindari login ke akun sensitif seperti perbankan atau email kerja. alternatif yang lebih aman: tethering dari ponsel atau jaringan pribadi.
4. rutin update sistem & aplikasi
setiap update software bukan sekadar pembaruan fitur, tetapi juga menambal celah keamanan.
menunda update sama artinya meninggalkan perangkat rentan terhadap serangan zero-day. aktifkan pembaruan otomatis di semua perangkat, termasuk smart tv dan iot.
5. waspada phishing & social engineering
serangan phishing semakin licik, sering menyamar sebagai email resmi bank, e-commerce, atau instansi pemerintah.
periksa domain pengirim, gaya bahasa, dan tautan. jangan pernah memberikan otp, pin, atau data sensitif melalui pesan instan, meski pengirim terlihat terpercaya.
baca juga:iwapi sumsel gelar pelatihan etika & public speaking, 105 peserta antusias ikuti
baca juga:jadwal penerbitan nrg dan pencairan tpg lulusan ppg guru tertentu tahap 1 tahun 2025
6. batasi jejak digital
jangan sembarangan membagikan informasi pribadi di media sosial, termasuk tanggal lahir, alamat, atau nama ibu kandung. gunakan mode incognito saat browsing, hapus riwayat dan cache secara rutin. pertimbangkan menggunakan email alias untuk mendaftar layanan yang tidak terlalu penting.
7. gunakan cloud yang aman
pilih penyedia cloud dengan reputasi baik dan sertifikasi keamanan, seperti iso/iec 27001. pastikan enkripsi end-to-end, autentikasi multi-lapis, dan proteksi berbasis ai tersedia dan aktif. hindari menyimpan data sensitif di layanan cloud gratis tanpa perlindungan tambahan.
8. perhatikan label paket belanja online
label pengiriman berisi data pribadi yang bisa disalahgunakan.
sobek atau hancurkan kemasan sebelum dibuang. gunakan opsi pengiriman dengan privasi tambahan bila tersedia.
9. jangan simpan password di browser
fitur “simpan password” memang praktis, tapi berisiko bila perangkat dicuri atau dipakai orang lain. browser tidak memiliki enkripsi sekuat password manager.
gunakan aplikasi khusus yang menawarkan proteksi tambahan dan audit keamanan berkala.
10. tingkatkan literasi digital
ikuti berita dan edukasi tentang keamanan siber dari sumber terpercaya. pelajari cara mengenali ancaman digital, mulai malware, ransomware, hingga deepfake
. ajarkan kebiasaan aman kepada keluarga dan orang terdekat—perlindungan data adalah tanggung jawab kolektif.
bonus insight
di 2025, ancaman digital bukan hanya soal pencurian data. manipulasi ai, penyebaran deepfake, dan eksploitasi algoritma untuk profiling psikologis menjadi tantangan baru.
kesadaran digital dan kontrol atas informasi pribadi adalah benteng utama. dunia digital bisa tetap nyaman dan aman, asalkan kita tahu bagaimana menjaganya.