Mengapa Gen Z Pilih Kripto Ketimbang Tanah Warisan? Ini 3 Alasan Psikologis di Baliknya
Bukan sekadar cari untung, Gen Z memilih kripto demi eksistensi, kebebasan finansial, dan pemberontakan terhadap nilai lama. Ini lebih dari investasi—ini pernyataan identitas di era digital. Foto:Illustrasi--
Sikap Gen Z terhadap kripto mencerminkan perubahan paradigma besar dalam cara melihat nilai ekonomi.
Aset fisik seperti tanah mulai tergeser oleh aset non-fisik seperti jaringan, token, dan algoritma.
Kripto bukan sekadar investasi—ia adalah narasi baru yang dianggap lebih relevan dengan dinamika zaman.
Mereka hidup dalam semangat “fail fast, learn faster” alias gagal cepat agar lekas belajar.
Kripto, dengan volatilitas dan tantangannya, justru memberi ruang untuk membentuk daya tahan mental dan pemahaman teknologi yang lebih luas.
BACA JUGA:Ini 5 Jurusan Kuliah Terfavorit di 2025 Menurut Data LinkedIn, Lulus Langsung Ditawari Gaji 23 Digit
BACA JUGA:Toyota All New Avanza: Reinkarnasi
Sedangkan properti dianggap sebagai beban yang minim peluang eksplorasi.
Kripto sebagai Cermin Paradigma Baru
Pilihan Gen Z berinvestasi di kripto bukanlah keputusan impulsif semata. Ia merupakan refleksi dari cara pandang baru terhadap dunia yang cepat berubah.
Generasi ini tidak menolak tanah secara total, tapi mereka menuntut kebebasan menentukan sendiri masa depan—meskipun pilihannya dianggap sembrono oleh generasi sebelumnya.
Dalam lanskap ekonomi baru yang berbasis teknologi, narasi lama tentang keamanan finansial melalui tanah kini mulai tergeser oleh ide-ide baru tentang peluang, kecepatan, dan eksistensi digital.
BACA JUGA:Motorola Edge 60 Pro: Smartphone Premium dengan Sentuhan Desain Futuristik dan Performa Mumpuni
Gen Z hadir bukan hanya untuk mewarisi dunia lama, tetapi juga untuk menciptakan dunia baru dengan caranya sendiri.
