Ekonomi Sedang Sulit, Saatnya Pangkas Pengeluaran Tak Penting!
Harga bahan pokok melonjak, pendapatan tak menentu, dan ancaman PHK mengintai banyak sektor. Dalam situasi ini, gaya hidup konsumtif justru bisa memperparah kondisi finansial.-Foto: IST-
SUMATERAEKSPRES.ID – Tekanan ekonomi yang sedang berlangsung menuntut masyarakat untuk beradaptasi. Harga bahan pokok melonjak, pendapatan tak menentu, dan ancaman PHK mengintai banyak sektor. Dalam situasi ini, gaya hidup konsumtif justru bisa memperparah kondisi finansial.
Untuk menjaga kestabilan keuangan pribadi dan keluarga, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memangkas pos pengeluaran yang tidak esensial.
Berikut ini adalah daftar pengeluaran yang sebaiknya dikurangi agar tetap aman di tengah ketidakpastian ekonomi.
BACA JUGA:Diluncurkan Presiden Prabowo, BRI Yakin Koperasi Merah Putih Mampu Jadi Pilar Ekonomi Kerakyatan
BACA JUGA:Ekonomi Sulit & PHK Mengintai? Ini Profesi yang Masih Berdiri Tegak!
1. Stop Langganan Tak Terpakai
Langganan digital seperti platform streaming, layanan cloud, hingga keanggotaan gym sering kali tetap aktif meski jarang digunakan. Saat dompet mulai menipis, evaluasi ulang semua langganan ini.
Hentikan sementara dan alihkan dana untuk kebutuhan pokok seperti makan, transportasi, dan tagihan rumah tangga.
2. Kendalikan Belanja Emosional
Banyak orang tergoda diskon atau flash sale, tapi membeli karena tergiur harga murah bukan alasan rasional.
Hindari pembelian impulsif, terutama untuk barang-barang yang bukan kebutuhan mendesak. Prioritaskan fungsi dan manfaat nyata dari barang yang dibeli.
BACA JUGA:BRI Dorong Kemandirian Ekonomi Desa lewat Koperasi Merah Putih dan AgenBRILink
3. Kurangi Jajan dan Makan di Luar
Sering pesan makanan online atau nongkrong di kafe bisa menguras dompet tanpa terasa. Memasak di rumah adalah solusi hemat sekaligus sehat. Dengan sedikit kreativitas, menu harian bisa jadi menarik tanpa biaya besar.
4. Tahan Dulu Cicilan Barang Konsumtif
Cicilan untuk gadget, perabot mewah, atau kendaraan pribadi bisa membebani keuangan ketika pemasukan berkurang.
Tunda pembelian barang yang bersifat konsumtif dan fokus pada kewajiban penting seperti cicilan rumah, pendidikan, atau pinjaman usaha.
