Tersesat oleh Google Maps, Diselamatkan Warga Aceh, Touring Hemat dan Bermakna ke Ujung Barat Indonesia
Tersesat di hutan Aceh karena Google Maps, tapi warga datang menolong tanpa minta imbalan. Dari Palembang ke Sabang, bukan cuma soal bensin, tapi tentang kebaikan dan cinta tanah air. Foto:Ist/Sumateraekspres.id--
“Kami sempat ingin kasih uang sebagai ucapan terima kasih, tapi mereka menolak dengan ramah. Katanya cukup bantu orang saja kalau ketemu lagi di jalan,” kenang Emo, terharu.
Persiapan Matang, Motor Siap Tempur
Keberhasilan touring ini bukan kebetulan. Sebelum berangkat, keduanya telah melakukan servis menyeluruh pada motor. Segala peralatan dibawa, mulai dari kunci berbagai ukuran, kampas kopling cadangan, gear set, hingga oli.
“Oli kita bawa sendiri dari rumah. Ganti rutin tiap 2.000 km,” jelas Joe, menambahkan bahwa mereka hanya sekali mengganti ban sepanjang perjalanan.
Setiap hari mereka berkendara dari pukul 07.00 pagi hingga 22.00 malam. Istirahat hanya dilakukan saat makan, salat, atau sekadar minum.
BACA JUGA:Burung Enggang, Keanggunan dari Hutan Tropis yang Menawan dan Sarat Makna
“Makan dan salat sekitar satu jam, minum cukup 10 menit. Habis itu lanjut jalan lagi,” kata Emo.
Target Berikutnya: Bali, Mandalika, dan Mekah
Perjalanan ini bukanlah akhir, melainkan awal dari mimpi yang lebih besar. Setelah menaklukkan Sumatera, Emo dan Joe telah menetapkan target baru: Bali, Mandalika, bahkan Tanah Suci Mekah dan Madinah jika rezeki memungkinkan.
“Kalau rezeki besar, misalnya satu miliar, pengen banget touring ke Tanah Suci. Bawa semangat cinta tanah air sekaligus ibadah,” harap Emo dengan senyum penuh optimisme.
Touring, Semangat, dan Nasionalisme
Lebih dari sekadar hobi, perjalanan ini adalah bentuk cinta tanah air yang diwujudkan dalam roda yang terus berputar.
Perjalanan mereka menjadi inspirasi bahwa dengan niat tulus, persiapan matang, dan tekad kuat, siapapun bisa menaklukkan jarak dan batas.
BACA JUGA:Nokia X60 Pro 5G, Smartphone Flagship dengan Layar Super AMOLED dan Kamera 200MP Layaknya DSLR
BACA JUGA:Apakah Generasi Pertama Toyota Hardtop Layak Dibeli? Simak Kelebihan dan Kekurangannya!
Dari Palembang hingga Sabang, kisah Danuman dan Joe menjadi gambaran nyata bahwa perjalanan sejati bukan hanya soal tujuan, tapi tentang pengalaman, ketulusan, dan pertemuan dengan jiwa-jiwa baik di sepanjang jalan.
