Mengenal Water Birth: Metode Persalinan yang Populer dan Keamanannya

Reporter: Regita |

Editor: Regita |

Sabtu , 28 Dec 2024 - 13:14

-Foto: Pinterest-

Ibu dengan kondisi berikut sebaiknya tidak melakukan water birth:

1. Usia kurang dari 17 tahun atau lebih dari 35 tahun.

2. Mengalami infeksi.

3. Menderita komplikasi kehamilan, seperti pre-eklampsia, diabetes, atau penyakit jantung.

4. Mengandung bayi kembar.

5. Melahirkan bayi prematur.

6. Posisi bayi sungsang.

7. Memiliki bayi dengan ukuran besar.

8. Memerlukan pemantauan medis intensif selama proses persalinan.

Keamanan metode water birth sangat bergantung pada prosedur yang diikuti dan pengalaman tenaga medis yang menangani persalinan tersebut.

Jika dilaksanakan dengan baik oleh dokter atau bidan yang terlatih dan berpengalaman, risiko dapat diminimalisasi.

Kesimpulannya, baik water birth maupun metode persalinan lainnya memiliki keuntungan dan risiko masing-masing.

Yang paling penting adalah keselamatan ibu dan bayi.

Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk menentukan metode persalinan yang paling aman sesuai dengan kondisi kesehatan ibu dan janin.

mengenal water birth: metode persalinan yang populer dan keamanannya                            sumateraekspres.id-metode persalinan water birth belakangan ini semakin populer di kalangan ibu hamil, terutama karena klaimnya yang dapat mengurangi rasa sakit selama proses persalinan.
namun, meskipun menawarkan berbagai keuntungan, metode ini masih menimbulkan banyak pertanyaan mengenai tingkat keamanannya dan siapa saja yang bisa menjalani metode ini.
water birth adalah metode persalinan di mana ibu hamil yang sudah cukup bulan, tanpa adanya komplikasi medis, melahirkan dengan berendam dalam air hangat.
di negara-negara maju seperti inggris, amerika serikat, australia, kanada, dan selandia baru, metode ini sudah banyak dipraktikkan.
baca juga:ini syarat melahirkan di rs tanpa rujukan faskes pertama menggunakan bpjs kesehatan
baca juga:pasca melahirkan ibu sering alami baby blues, yuk ketahui apa itu baby blues!
di indonesia, meskipun relatif baru, semakin banyak ibu yang tertarik untuk mencoba water birth sebagai alternatif dalam proses persalinan mereka.
ada beberapa alasan mengapa ibu memilih water birth, antara lain untuk mengurangi rasa nyeri persalinan, mengurangi penggunaan obat penghilang rasa sakit, mengurangi kecemasan, serta memperpendek durasi persalinan.
berdasarkan jurnal guideline for a safe water birth, metode ini memang memiliki beberapa keunggulan, seperti:
1. mempermudah proses persalinan
baca juga:perhatian, ibu yamg baru hamil atau usai melahirkan wajib cek otot dasar panggul
baca juga:perut kamu buncit usai melahirkan? begini 7 trik ampuh mengecilkannya pasca melahirkan
berendam dalam air memungkinkan ibu untuk mengejan dalam posisi yang lebih nyaman, seperti duduk atau jongkok, yang dapat mempercepat proses persalinan.
2. mengurangi rasa sakit
salah satu manfaat utama water birth adalah pengurangan rasa nyeri.
seperti saat mandi air hangat, tubuh menjadi lebih rileks, pernapasan lebih teratur, dan otot-otot menjadi lebih rileks.
ini membantu ibu untuk bergerak lebih bebas dan menemukan posisi yang nyaman selama persalinan.
namun, di balik manfaatnya, water birth juga memiliki beberapa risiko yang perlu diperhatikan, antara lain:
1. risiko tenggelam pada bayi
ada risiko bayi yang baru lahir dapat tenggelam atau kekurangan oksigen saat dilahirkan dalam air.
2. infeksi
selama proses persalinan, ibu mungkin mengeluarkan tinja yang bisa mencemari air.
jika bayi menelan air yang terkontaminasi, risiko infeksi bisa meningkat.
3. sindrom aspirasi mekonium
risiko lainnya adalah sindrom aspirasi mekonium, di mana bayi yang telah buang air besar dalam rahim dapat menghirup cairan ketuban yang terkontaminasi mekonium.
ini bisa menyebabkan gangguan pernapasan pada bayi.
oleh karena itu, pengawasan medis yang ketat sangat penting.
tidak semua ibu dapat melahirkan dengan metode water birth.
beberapa kondisi medis mengharuskan ibu untuk memilih metode persalinan lain.
ibu dengan kondisi berikut sebaiknya tidak melakukan water birth:
1. usia kurang dari 17 tahun atau lebih dari 35 tahun.
2. mengalami infeksi.
3. menderita komplikasi kehamilan, seperti pre-eklampsia, diabetes, atau penyakit jantung.
4. mengandung bayi kembar.
5. melahirkan bayi prematur.
6. posisi bayi sungsang.
7. memiliki bayi dengan ukuran besar.
8. memerlukan pemantauan medis intensif selama proses persalinan.
keamanan metode water birth sangat bergantung pada prosedur yang diikuti dan pengalaman tenaga medis yang menangani persalinan tersebut.
jika dilaksanakan dengan baik oleh dokter atau bidan yang terlatih dan berpengalaman, risiko dapat diminimalisasi.
baca juga:5 dampak negatif melahirkan secara caesar
kesimpulannya, baik water birth maupun metode persalinan lainnya memiliki keuntungan dan risiko masing-masing.
yang paling penting adalah keselamatan ibu dan bayi.
oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk menentukan metode persalinan yang paling aman sesuai dengan kondisi kesehatan ibu dan janin.