Mengenal Fenomena Perubahan Cuaca La Niña dan El Niño: Apa Perbedaannya?
Fenomena cuaca La Niña dan El Niño adalah bagian dari sistem El Niño Southern Oscillation (ENSO) yang memiliki dampak signifikan terhadap cuaca global, termasuk di Indonesia--
SUMATERAEKSPRES.ID-Fenomena cuaca La Niña dan El Niño, yang merupakan bagian dari siklus El Niño Southern Oscillation (ENSO), menimbulkan dampak yang signifikan bagi cuaca global, termasuk di Indonesia.
Perbedaan Utama
La Niña
La Niña terjadi ketika suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur lebih dingin dari normalnya. Dampaknya cukup signifikan:
1. Peningkatan Curah Hujan: La Niña sering kali mengakibatkan peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia dan sekitarnya, memicu banjir dan tanah longsor.
2. Penurunan Suhu Global: Fenomena ini dapat menurunkan suhu global sekitar 0,2 derajat Celsius karena air dingin yang naik ke permukaan laut mengurangi pelepasan panas ke atmosfer.
3. Dampak pada Pertanian: Meskipun peningkatan curah hujan dapat menguntungkan beberapa sektor pertanian, risiko kerusakan tanaman akibat banjir juga meningkat.
BACA JUGA:Empat Atlet Panjat Tebing Indonesia Siap Rebut Medali Emas di Olimpiade Paris 2024
El Niño
El Niño adalah kebalikan dari La Niña, terjadi ketika suhu permukaan laut di Samudra Pasifik tengah dan timur lebih hangat dari normalnya. Dampaknya meliputi:
1. Pengurangan Curah Hujan: El Niño sering menyebabkan penurunan curah hujan di Indonesia, meningkatkan risiko kekeringan dan mempengaruhi ketersediaan air bersih.
2. Peningkatan Suhu Global: Fenomena ini dapat meningkatkan suhu global sekitar 0,2 derajat Celsius karena air hangat yang dilepaskan ke atmosfer.
3. Dampak pada Pertanian dan Kehutanan: Kekeringan yang diakibatkan oleh El Niño dapat merusak lahan pertanian dan meningkatkan risiko kebakaran hutan.
