Serangga Predator Bantu Atasi HPP, Hama Penyerang Tanaman Padi
MONITORING : Petugas POPT melakukan monitoring tanaman padi yang terserang Hama Putih Pulau (HPP) di wilayah Desa Sejaro Sakti, Kecamatan Indralaya Utara, Ogan Ilir.- Foto: andika/sumeks-
OGAN ILIR, SUMATERAEKSPRES.ID - Hama Putih Palsu (HPP) merupakan salah satu hama yang menyerang tanaman padi. Walaupun bukan hama utama, tapi serangannya berpotensi dapat menurunkan hasil produksi jika terjadi pada fase vegetatif.
Gejala serangan hama ini ditandai dengan daun yang terlipat dan di dalamnya terdapat larva. Larva ini kemudian memakan jaringan hijau daun dan meninggalkan permukaan daun yang berwarna putih transparan.
Mengatasi dampak serangan hama yang lebih meluas, telah dilaksanakan monitoring Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada pertanaman padi sawah. Monitoring dilakukan petugas POPT Kabupaten Ogan Ilir, Desi Dwi Juliana SP, Andy Wardhana, Sudarman, Budi Warman, David Ardi, Ahmad Farizal, Denika, Ego Alpian SP, dan Khairunnisa Putri SP serta Staf LPHP Sukarame, Emi Noviyanti SP.
Mereka melakukan monitoring tanaman padi di wilayah Desa Sejaro Sakti Kecamatan Indralaya.
Adapun luas hamparan pertanaman padi yang dimonitoring mencapai 5 hektare, dengan umur tanaman 30-50 HST dan varietas yang ditanam yaitu Inpari 32, IR 64, dan MR 219.
BACA JUGA:Bentengi Siswa dengan Pemahaman Bela Negara Sejak Dini
BACA JUGA:Monitoring OPT, Cegah Hama Putih Palsu, Upaya Menjaga Produksi Padi di Desa Sejaro Sakti, Ogan Ilir
“Berdasarkan hasil dari monitoring tersebut, OPT yang ditemukan adalah Hama Putih Palsu dengan luas serangan 0,5 hektare dan intensitas serangan 1,2 persen,” jelas Desi. Pengendalian hama secara alami biasanya dibantu oleh beberapa serangga predator hama. “Musuh alami yang ditemukan adalah capung, laba-laba, Paederus, dan Coccinelidae,” ungkapnya.
Namun, jumlah serangga ini sudah mulai berkurang jumlahnya. Penanganan hama perlu didukung dengan beberapa cara. “Kami merekomendasikan pengambilan kelompok telur dan larva Hama Putih Palsu yang ditemukan lalu dimusnahkan. Pengendalian HPP dengan menggunakan APH Beauveria bassiana,” terangnya.
Jika intensitas serangan meningkat, lakukan pengendalian dengan menggunakan insektisida kimia berbahan aktif Fipronil dengan prinsip enam tepat. Kemudian, sanitasi lingkungan dan pengamatan intensif untuk memantau perkembangan OPT.
