Sumatera Ekspres | Baca Koran Sumeks Online | Koran Sumeks Hari ini | SUMATERAEKSPRES.ID - SUMATERAEKSPRES.ID Koran Sumeks Hari ini - Berita Terhangat - Berita Terbaru - Berita Online - Koran Sumatera Ekspres

https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Mitsubishi baru

Petani Banyuasin Raup Rp20 Juta dari Lahan Tandus

PANEN: Misradi, petani di Kelurahan Sukomoro Kecamatan Talang Kelapa saat melakukan panen kemangi. FOTO: AKDA/SUMEKS--

BANYUASIN, SUMATERAEKSPRES.ID -Misradi (50), petani di Kelurahan Sukomoro, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, berhasil menyulap lahan kosong seluas 5 hektare menjadi lahan produktif.

Lahan ini ditanami Misradi dengan sayur-mayur bernilai ekonomis seperti sawi, kemangi, bayam, luwai, dan kangkung.

BACA JUGA:Karhutla Masih Terjadi di Sumsel, Akibat Ulah Warga Membuka Lahan Baru Pertanian dan Perkebunan

BACA JUGA:Dukung Pertanian Berkelanjutan, Gubernur Bersama Bupati Resmikan PLTS Irigasi Desa Matas dan Tanjung Karangan

Misradi bercerita, awalnya ia menanam berbagai jenis sayur-mayur tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya.

“Dengan upaya yang saya lakukan ini, bisa menambah pendapatan keluarga,” kata Misradi.

Diakuinya, membuka lahan tandus untuk pertama kali tidaklah mudah karena membutuhkan biaya cukup besar, yaitu sekitar Rp15 juta. “Itu sudah termasuk beli benih sayur, pupuk, dan lain sebagainya,” bebernya.

Saat proses penanaman, lanjutnya, sempat terkendala cuaca karena musim kemarau, sehingga lahan menjadi kering kerontang.

Namun Misradi tidak putus asa hingga akhirnya lahan tandus tersebut berhasil dikelola dengan baik dan kini tumbuh subur berbagai jenis sayur-mayur yang ditanamnya.

“Saat ini jerih payah sudah terbayarkan dengan hasil panen yang melimpah,” terangnya.

Sawi dipanen setelah 28 hari ditanam dengan harga jual Rp2.000/kg, kangkung panen setelah 22 hari dengan harga jual Rp15.000 per gulung (20 ikat), kemangi panen setelah 31 hari dengan harga jual Rp30.000 per gulung, luwai setelah 31 hari dijual Rp35.000 per gulung, dan bayam setelah 25 hari dijual Rp10.000 per gulung.

“Setelah panen, lahan langsung diolah dan ditanam kembali, non-stop kita,” ucapnya.

Hasil panen tersebut dijual ke Pasar Induk Kecamatan Jakabaring, Kota Palembang. “Perkiraan dalam satu bulan bisa mencapai Rp20 juta,” katanya.

Ia mengakui, saat proses pengelolaan lahan dan panen, dirinya turut mengajak masyarakat sekitar agar bisa mendapatkan penghasilan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan