Herman Deru Luncurkan Mulok Kemandirian Pangan di Sumsel
LUNCURKAN: Gubernur Sumatera Selatan Dr H Herman Deru meresmikan sosialisasi dan peluncuran Muatan Lokal (Mulok) Kemandirian Pangan di Provinsi Sumsel yang dipusatkan di Novotel. -FOTO: EVAN ZUMARLI/SUMEKS-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Gubernur Sumatera Selatan Dr H Herman Deru kembali menegaskan komitmennya terhadap pembangunan sumber daya manusia berbasis kemandirian pangan.
Kali ini, Deru meresmikan sosialisasi dan peluncuran Muatan Lokal (Mulok) Kemandirian Pangan di Provinsi Sumsel, yang diinisiasi bersama mitra internasional dan lembaga pendidikan di daerah.
BACA JUGA:Upayakan Aksara Ulu sebagai Muatan Lokal
BACA JUGA:Materi Muatan Lokal, Misi Kenalkan Gambut
“Langkah ini bukan sekadar menambah pelajaran baru di sekolah, melainkan bagian dari gerakan besar untuk menumbuhkan kesadaran generasi muda agar tidak hanya menjadi konsumen, tetapi juga produsen pangan,” ujarnya usai kegiatan yang dipusatkan di Novotel, kemarin.
Dikatakan, semua pembagian yang dilakukan ini sangat mulia. “Ini bukan hanya tentang makan dan membeli, tapi bagaimana anak-anak kita bisa menjadi produsen.
Dulu Indonesia pernah tidak impor bahan pangan sekitar tahun 1984–1985, dan kini kita ingin mengembalikan semangat itu,” ujarnya.
Selama 40 tahun terakhir, lanjutnya, ketergantungan terhadap impor menunjukkan adanya kehilangan arah dalam pembangunan kemandirian pangan nasional.
Karena itu, Deru menilai pentingnya pendidikan berbasis praktik yang menanamkan nilai-nilai produktivitas sejak dini.
“Kita pernah tidak impor, tapi kemudian impor lagi. Artinya ada kehilangan fokus dalam membentuk generasi penerus yang mandiri. Nah, sekarang momentum itu kita hidupkan lagi lewat program ini,” imbuhnya.
Provinsi Sumatera Selatan sebenarnya sudah terbukti tangguh dalam hal ketahanan pangan. Salah satu contohnya adalah kemampuan provinsi ini dalam mengendalikan inflasi pangan.
“Dengan adanya Mulok Kemandirian Pangan, saya berharap capaian tersebut bisa semakin diperkuat oleh peran aktif generasi muda di tingkat sekolah,” katanya.
Dikatakan, program ini menjadi bentuk apresiasi Pemerintah Provinsi Sumsel kepada mitra pendidikan internasional. Salah satunya Ikram Indonesia yang bekerja sama dengan lembaga riset Incraf berbasis di Kanada.
Kolaborasi ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari perencanaan, penyusunan kurikulum, hingga pencetakan buku ajar dan pendampingan guru.
