Kantin Mbak Soes Polres Prabumulih Tanam Cung Sendiri untuk Sambal Favorit
MANFAATKAN: Mbak Soes memanfaatkan lahan kosong di sekitar kantin yang dikelolanya, dengan menanami tanaman cung. -FOTO: DIAN/SUMEKS-
PRABUMULIH, SUMATERAEKSPRES.ID — Di tengah naiknya harga bahan makanan, sebuah inisiatif menarik datang dari dalam kompleks Perkantoran Polres Prabumulih.
Kantin Mbak Soes, yang dikenal dengan olahan sambal pedas favoritnya, memanfaatkan lahan kosong di sekitar kantin untuk menanam cung secara mandiri.
BACA JUGA:Petani Ogan Ilir Sukses Budidaya Labu Air, Hasil Panen Melimpah dan Kaya Manfaat
BACA JUGA:Desa Nusa Serasan Kembangkan Budidaya Sapi untuk Perkuat Ketahanan Pangan
Langkah sederhana namun inovatif ini tak hanya mendukung ketersediaan bahan baku segar untuk kebutuhan kantin, tapi juga menjadi contoh kecil ketahanan pangan lokal yang bisa ditiru masyarakat luas.
‘’Ide ini muncul saat melihat sisa cung yang pecah dan tak bisa dijual. Sayang kalau dibuang. Lalu, saya letakkan di polybag, ternyata tumbuh subur dan bisa dipanen sekitar setengah bulan setelah tumbuh,’’ ujar Mbak Soes, pengelola Kantin.
Dikatakan, proses budidaya cung ini tidak memerlukan perawatan intensif. "Cukup diberi pupuk kotoran ayam di atas tanah, tanaman cung akan tumbuh subur tanpa harus disiram setiap hari," lanjutnya.
Metode ini sangat efisien dan cocok diterapkan di wilayah perkotaan seperti Prabumulih, khususnya di area perkantoran atau rumah yang memiliki lahan terbatas.
Harga cung di pasaran saat ini mencapai Rp15 ribu per kilogram, yang tentu cukup tinggi untuk kebutuhan usaha kecil seperti kantin.
Dengan menanam sendiri, Mbak Soes dapat menghemat biaya operasional sekaligus menjaga kualitas bahan yang digunakan.
"Sekali panen, dapat sekilo cukup untuk sekali bikin sambal. Kalau beli sekarang, harganya lumayan mahal," ujarnya.
Cung yang dipanen nantinya akan diolah menjadi sambal cung, salah satu menu favorit di kantin tersebut.
Sambal ini kerap dipadukan dengan sambal calok atau sambal bawang, yang menjadi andalan dan disukai oleh pengunjung, terutama anggota polres yang menjadi pelanggan setia.
Meski tidak semua menu menggunakan cung, namun keberadaan cung tetap penting, terutama untuk jenis sambal calok.
