Prayit Sulap Pekarangan Jadi Kebun Ubi, Jadi Inspirasi Gerakan Sumsel Mandiri Pangan
PANEN SINGKONG: Prayit, warga Talang Betutu, panen s i n g k o n g d i p e k a r a n g a n rumahnya. FOTO: ZULKARNAIN/SUMEKS--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Di tengah dinamika ekonomi yang tak menentu dan harga pangan yang terus merangkak naik, semangat kemandirian justru tumbuh subur di halaman rumah seorang warga di wilayah Talang Betutu, Kecamatan Sukarami, Palembang.
Dialah Prayit, sosok sederhana yang kini menjadi inspirasi bagi Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) melalui kebiasaan menanam ubi kayu di pekarangan rumahnya.
BACA JUGA:Olah Ubi Kayu Menjadi Bahan Baku Gaplek, Peluang Usaha Potensial di Prabumulih
BACA JUGA:Ubi Kayu Potensi Panen 20 Ton per Ha
Berbekal hobi dan sedikit pengalaman bertani semasa kecil, Prayit menyulap lahan seluas hampir 25 x 20 (100 meter persegi) di depan rumahnya menjadi kebun produktif.
Setiap batang ubi yang ditanam bukan sekadar sumber makanan, tetapi juga simbol ketahanan keluarga dari krisis pangan.
"Awalnya cuma iseng tanam satu dua batang ubi. Lama-lama hasilnya lumayan, sekarang sudah panen rutin. Ubi kami makan sendiri, kalau lebih kita kasih tetangga, atau kalau ada yang beli bisa dijual," katanya, Minggu (29/6).
Prayit tidak menyangka bahwa kebiasaan bertaninya sejak kecil bisa bertransformasi menjadi gerakan lokal yang sejalan dengan Sumsel Mandiri Pangan, program yang diinisiasi oleh Gubernur Sumatera Selatan.
"Saya hanya ingin halaman rumah saya tidak kosong. Iseng tanam singkong, eh lama-lama hasilnya bagus. Bisa makan sendiri dan bantu orang lain juga," ujarnya.
Dalam satu panen, ia bisa mendapatkan 20-30 kilogram ubi dari satu sudut lahan. Selain itu, ia juga memelihara beberapa ekor ayam kampung yang diberi makan dari sisa dapur dan daun singkong.
"Yang penting anak-anak saya tetap makan dari tanah sendiri. Tidak semua harus dibeli di warung," tambahnya.
Dia juga mengaku, Singkong merupakan pangan populer di Indonesia. Selain bisa digunakan untuk makanan pokok, singkong yang kaya nutrisi dan mengenyangkan ini.
Juga bisa dibuat beragam produk cemilan,mulai dari keripik singkong, singkong rebus, singkong goreng, sampai singkong bakar.
Bagi Prayit, menanam bukan hanya soal panen. Tapi juga cara menjaga tradisi, mengajarkan kesabaran, dan menyambung warisan orang tua.
