Ubah Sampah Jadi Rupiah, Lapas Muara Beliti Kembangkan Budidaya Maggot
PEMBUATAN KANDANG: Sebagai langkah awal budidaya maggot, dipersiapkan sarana dan prasarana, salah satunya pembuatan kandang produksi. -FOTO: LEO/SUMEKS-
MUSI RAWAS, SUMATERAEKSPRES.ID –Dalam mendukung program ketahanan pangan sekaligus pengelolaan limbah organik secara berkelanjutan, Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti menghadirkan terobosan baru.
Untuk mengatasi pengelolaan lingkungan, pihak Lapas melakukan uji coba budidaya maggot.
BACA JUGA:PLN Dorong Budidaya Maggot
BACA JUGA:Rumah Maggot Sudah Berproduksi
Selain memiliki nilai ekonomis, maggot menjadi solusi sebagai langkah dalam mengatasi permasalahan sampah organik di Lapas.
Apalagi maggot atau larva Black Soldier Fly (BSF) dikenal memiliki nilai ekonomis tinggi serta manfaat besar sebagai pakan ternak dan pengurai sampah organik.
Kepala Seksi Kegiatan Kerja (Kasi Giatja) Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, Hardiman, mengatakan pembangunan kandang produksi ini menjadi fondasi penting sebelum budidaya maggot dijalankan secara optimal.
“Pembangunan kandang ini merupakan langkah awal dalam mempersiapkan sarana dan prasarana budidaya maggot,” katanya.
Nantinya, warga binaan akan dibekali pengetahuan dan keterampilan. “Mulai dari proses pembibitan, perawatan, hingga pemanfaatan hasil produksi,” ucap Hardiman.
Pembangunan kandang produksi dilakukan secara bertahap dengan melibatkan petugas pembina kemandirian bersama warga binaan.
Selain sebagai sarana produksi, kandang ini juga akan difungsikan sebagai media pembelajaran dan pelatihan keterampilan yang berorientasi pada kemandirian.
BACA JUGA:Manfaatkan Limbah Sumber Pakan Maggot
BACA JUGA:Maggot BSF, Belatung Pengurai Sampah Organik yang Kaya Manfaat
Melalui program budidaya maggot ini, Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti berharap dapat menciptakan kegiatan produktif yang berkelanjutan serta membekali warga binaan dengan keterampilan bernilai ekonomi.
