Bawaslu OKI Dorong Pengawasan Partisipatif, Ajak Masyarakat Awasi Pemilu
Romi Maradona, FOTO: NISA/SUMEKS--
KAYUAGUNG, SUMATERAEKSPRES.ID - Berbagai langkah strategis untuk memperkuat sistem pengawasan terus dilakukan dengan memperluas partisipasi masyarakat dalam pengawasan pemilu.
''Bagaimana pun masyarakat memiliki andil yang cukup besar dalam pemilihan umum,'' ujar Ketua Bawaslu OKI, Romi Maradona.
BACA JUGA:Bawaslu OKI Usulkan Renovasi Kantor, Bupati Muchendi Siap Dukung Penguatan Kelembagaan
BACA JUGA:HUT ke-17, Bawaslu OKI Komitmen Tingkatkan Kualitas Pengawasan dan Administrasi Pemilu
Dikatakan, masyarakat sebagai pemilih yang menentukan dalam pemenangan dalam proses pemilihan umum tersebut.
''Ini menjadi tanggung jawab pemerintah dengan melibatkan stakeholder dalam meningkatkan peran masyarakat dalam pemilu sebagai proses demokratisasi yang sudah berjalan di Indonesia,"terangnya kemarin (16/4).
Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pemilu tidak semata-mata tanggung jawab penyelenggara KPU, tetapi peran partai politik cukup besar, disamping stakeholder yang lain.
"Ke depan, kami akan terus berbenah, berinovasi, dan meningkatkan kapasitas agar bisa menjawab tantangan pemilu yang semakin kompleks. Demokrasi yang sehat tentunya membutuhkan pengawas yang kuat," tegas Romi.
Romi mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama menciptakan iklim pemilu yang sehat. ''Pemilu yang berkualitas adalah tanggung jawab bersama.
Masyarakat dapat melaporkan setiap pelanggaran pemilu yang ditemui melalui posko pengaduan kami atau melalui kanal resmi Bawaslu OKI,'' ujarnya.
BACA JUGA:Bawaslu OKI Usulkan Pendidikan Pengawas Partisipatif, Pilkada 2024 Berjalan Damai
BACA JUGA:Bawaslu OKI Bersholawat ajak Semua Dinginkan Suasana Jelang Pelaksanaan Pilkada Serentak di OKI
Pernyataan ini sekaligus menjadi penegasan komitmen Bawaslu OKI dalam menjalankan amanah pengawasan pemilu, khususnya dalam menyambut penyelenggaraan pemilu di wilayah OKI ke depan.
''Ke depan, kita akan terus berbenah, berinovasi, dan meningkatkan kapasitas agar bisa menjawab tantangan pemilu yang semakin kompleks. Demokrasi yang sehat tentunya membutuhkan pengawas yang kuat,'' katanya. (uni)
