Sumatera Ekspres | Baca Koran Sumeks Online | Koran Sumeks Hari ini | SUMATERAEKSPRES.ID - SUMATERAEKSPRES.ID Koran Sumeks Hari ini - Berita Terhangat - Berita Terbaru - Berita Online - Koran Sumatera Ekspres

https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Mitsubishi baru

Pertamina Bina Petani Kite Hasilkan Kopi Premium Dempo

BINA PETANI KOPI: Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel melakukan pembinaan bagi Kopi Petani Kite untuk memproduksi biji kopi berkualitas.- FOTO: PERTAMINA/SUMEKS-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Dari lereng Gunung Dempo, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel membina Kopi Petani Kite.

UMKM yang tak hanya memproduksi biji kopi berkualitas, tetapi juga mengangkat martabat petani lokal.

BACA JUGA:Ekspor 19,8 Ton Biji Kopi Pagaralam ke Malaysia, Minat Pasar Internasional Meningkat

BACA JUGA:Ekspor Sumsel Diproyeksi Naik, Kopi Masih Jadi Primadona

“Kite” yang berarti “kita” dalam bahasa Suku Basemah, menjadi simbol kebersamaan dalam upaya memberdayakan petani dan mengubah stigma terhadap profesi mereka.

Didirikan Abi La Baba pada Maret 2022 di Desa Serambi, Kecamatan Jarai, Kabupaten Lahat, Petani Kite lahir dari keprihatinan terhadap potensi kopi lereng Gunung Dempo yang selama ini belum tergarap optimal.

Sebelum ada pendampingan, sebagian besar petani masih mengolah kopi secara tradisional, memanen buah mentah, menjemur di pinggir jalan, hingga menjual ke tengkulak dengan harga rendah. 

“Saya melihat potensi kopi di sini sangat besar, tetapi petani masih merugi karena tengkulak. Petani Kite hadir untuk mengubah itu.

Berkat pendampingan Pertamina sejak awal, kini kami bisa mengolah kopi dengan standar tinggi dan memasarkan produk sendiri,” ujar Abi.

Sejak resmi menjadi UMKM binaan Pertamina, Petani Kite mengalami transformasi menyeluruh, mulai dari cara budidaya, pengolahan, hingga pemasaran. 

“Dukungan berupa pelatihan teknis, peralatan produksi, promosi, hingga pembukaan akses pasar membuat para petani kini mampu menghasilkan kopi berkualitas premium dan menjualnya langsung ke pasar tanpa perantara tengkulak,” ulasnya. 

Muhammad Oka, pemuda Desa Serambi yang kini memiliki usaha jasa roasting sendiri setelah belajar langsung di Petani Kite.

“Dulu saya hanya membantu orang tua di kebun tanpa tahu cara mengolah kopi. Setelah belajar di Petani Kite, saya memahami proses pengolahan hingga roasting. Sekarang saya sudah punya usaha sendiri,” kata Oka.

Saat ini, Petani Kite mampu membukukan omzet Rp10–15 juta per bulan dengan total produksi mencapai 2 ton green bean per tahun.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan