Gara-Gara Sendal, IRT di Palembang Dikeroyok Tiga Bersaudara hingga Babak Belur di Depan Rumah

Reporter: Nanda |

Editor: Novis |

Rabu , 05 Mar 2025 - 12:03

Tragedi sendal berujung pengeroyokan! Seorang IRT di Palembang babak belur dianiaya tiga bersaudara. Foto: nanda/sumateraekspres.id--

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT), Tia Monika (29) melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang lantaran diduga telah dikeroyok oleh tetangganya. Rabu (5/3/2025)

Warga Jalan Ki Merogan Lorong Wijaya 5 Ujung, Kertapati Palembang ini membeberkan kepada petugas piket jika kedatangannya ingin melaporkan RN.

"Saya dikeroyok tiga beradik pak, RN dengan Kakak dan adiknya didepan rumah saya, sampai alami luka cakar dan lebam," Katanya.

Lebih jelas ia mengatakan, Peristiwa yang dialaminya terjadi pada Selasa (4/3/2025) sekitar pukul 11.00 WIB, tepat di depan rumahnya, Jalan Ki Merogan Lorong Wijaya 5 Ujung, Kertapati Palembang.

Kejadian tersebut bermula dari salah paham yang terjadi antara korban dan terlapor, prihal sendal anak korban yang diduga diambil oleh anak terlapor.

"Mulanya pada senin (3/3) sendal anak saya hilang, ternyata diambil oleh anak terlapor pak, jadi saya langsung memberitahu dia (terlapor) mengenai prilaku anaknya, " Jelasnya.

Diduga tidak terima anaknya dituduh korban mencuri sendal, akhirnya terjadilah cek cok antara korban dan pelaku namun saat itu tidak sampai terjadi tindak kekerasan karena saat cekcok dilerai oleh warga sekitar.

"Usai cekcok, Saya pulang dan mengira sudah tidak ada masalah lagi," Katanya.

Namun korban terkejut saat keesokan harinya Selasa (4/3) didatangi oleh adik dan kakak perempuan terlapor serta langsung marah marah membahas masalah sendal anaknya yang hilang.

"Ya saya kaget, ternyata masalah kemarin masih berlanjut, mereka bertiga yakni Terlapor, kakak dan adiknya marah marah dan melakukan pengeroyokan, " Jelasnya

gara-gara sendal, irt di palembang dikeroyok tiga bersaudara hingga babak belur di depan rumah                            palembang, sumateraekspres.id - seorang ibu rumah tangga (irt), tia monika (29) melapor ke  sentra pelayanan kepolisian terpadu (spkt) polrestabes palembang lantaran diduga telah dikeroyok oleh tetangganya. rabu (5/3/2025) 
warga jalan ki merogan lorong wijaya 5 ujung, kertapati palembang ini membeberkan kepada petugas piket jika kedatangannya ingin melaporkan rn.
"saya dikeroyok tiga beradik pak, rn dengan kakak dan adiknya didepan rumah saya, sampai alami luka cakar dan lebam," katanya. 
lebih jelas ia mengatakan, peristiwa yang dialaminya terjadi pada selasa (4/3/2025) sekitar pukul 11.00 wib, tepat di depan rumahnya, jalan ki merogan lorong wijaya 5 ujung, kertapati palembang. 
baca juga:lapor polisi, irt jadi korban pengeroyokan: dicakar hingga ditendang tetangga
baca juga:babak belur usai dikeroyok, sopir truk laporkan pengeroyokan oleh penjaga malam ke polisi
kejadian tersebut bermula dari salah paham yang terjadi antara korban dan terlapor, prihal sendal anak korban yang diduga diambil oleh anak terlapor.
"mulanya pada senin (3/3) sendal anak saya hilang, ternyata diambil oleh anak terlapor pak, jadi saya langsung memberitahu dia (terlapor) mengenai prilaku anaknya, " jelasnya. 
diduga tidak terima anaknya dituduh korban mencuri sendal, akhirnya terjadilah cek cok antara korban dan pelaku namun saat itu tidak sampai terjadi tindak kekerasan karena saat cekcok dilerai oleh warga sekitar.
"usai cekcok, saya pulang dan mengira sudah tidak ada masalah lagi," katanya. 
namun korban terkejut saat keesokan harinya selasa (4/3) didatangi oleh adik dan kakak perempuan terlapor serta langsung marah marah membahas masalah sendal anaknya yang hilang.
"ya saya kaget, ternyata masalah kemarin masih berlanjut, mereka bertiga yakni terlapor, kakak dan adiknya marah marah dan melakukan pengeroyokan, " jelasnya
baca juga:pengeroyokan juru parkir diduga akibat perselisihan lahan parkir di baturaja
baca juga:iwan wahab menyusul dua rekan ke sel tahanan dalam kasus pengeroyokan di rawas ilir
ia mengatakan jika ketiganya telah memukul dirinya dengan tangan kosong, mencakar, menarik rambut, bahkan nyaris memukul saya dengan kayu balok pak.
"saat itu saya sendirian, salah satu sudah ada yang pegang balok, beruntung, suami saya keluar rumah dan berhasil merebut kayu tersebut," jelasnya. 
akibat pengeroyokan itu, korban mengalami luka cakar dibagian dada, wajah, kepala, telinga kanan, tangan kanan kiri, punggung 
lebam kaki kanan. "saya berharap laporan saya bisa segera ditindaklanjuti, supaya terlapor jera, " tuturnya.
baca juga:psht datangi polres oku timur, apresiasi penangkapan pelaku pengeroyokan
baca juga:ratusan warga psht gelar aksi damai di depan polres oku timur, apresiasi penangkapan pelaku pengeroyokan
laporan tersebut diterima petugas spkt polrestabes palembang dengan dugaan pengeroyokan uu nomor 1 tahun 1946 tentang kuhp sebagaimana dimaksud dalam pasal 170 kuhp
kepala spkt polrestabes palembang akp heri mengatakan bahwa laporan korban telah diterima pihaknya.
"akan kita serahkan ke satreskrim polrestabes palembang untuk ditindaklanjuti," tutupnya.