Pelaku Perampokan Bos Kerupuk Terungkap, Bermotif Sakit Hati Tak Diberi Pekerjaan

Reporter: Budiman |

Editor: Irwansyah |

Kamis , 04 Dec 2025 - 17:46

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihartono bersama Kasat Reskrim AKBP Andrie Setiawan membeberkan motif pelaku perampokan dan pembunuhan bos kerupuk, nekat melakukan aksi sadis karena tersinggung tidak diberi kerja. Foto:Budiman/Sumateraekspr--

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihartono, didampingi Kasat Reskrim AKBP Andrie Setiawan, mengungkap motif pelaku.

Dian yang hidup sendiri dan tidak memiliki pekerjaan tetap, kerap nongkrong di sekitar ruko korban. Ia beberapa kali meminta pekerjaan kepada Darma Susanto.

Pada pertemuan kedua, korban menolak permintaannya. Penolakan ini membuat pelaku tersinggung hingga muncul niat untuk melakukan pencurian.

Sejak Oktober 2025, Dian mulai mengintai ruko korban. Ia melihat aktivitas ruko yang cenderung sepi dan mulai menjadikannya target.

Aksi Sadis di Malam Hari

Pada 25 November 2025 sekitar pukul 19.30 WIB, Dian membawa sajam kecil jenis celurit yang disembunyikan dalam tas.

Ketika korban baru membuka pintu rolling door, pelaku mendekat dan bertanya:

“Ado lokak gawe dak ko?”

Korban menjawab: “Dak katek.”

Saat korban meminta pelaku menjauh, emosi Dian langsung memuncak. Ia mencekik leher korban, mengancam dengan celurit, dan mendorong korban hingga terjatuh.

Di dekat mobil yang terparkir, pelaku menutup rolling door lalu menggorok leher korban hingga bersimbah darah. Ketika korban masih berteriak, pelaku kembali menusuk tubuhnya.

Dian kemudian mengambil tas korban berisi dua ponsel, KTP, dan uang Rp5.000.

Istri Korban Turut Diserang

Tidak berhenti di situ, pelaku naik ke lantai dua untuk mencari barang berharga. Ia hanya menemukan sebuah ponsel dan pistol mainan.

pelaku perampokan bos kerupuk terungkap, bermotif sakit hati tak diberi pekerjaan                            sumateraekspres.id – polisi akhirnya mengungkap pelaku perampokan sadis yang menewaskan seorang pengusaha kerupuk di palembang.

tersangka diketahui bernama dian sastria alias theng hen what (35), residivis yang sebelumnya pernah dihukum penjara atas kasus penodongan dan penusukan.
ia ditangkap tim gabungan satreskrim polrestabes palembang dan subdit jatanras polda sumsel setelah melarikan diri ke bandung.
korban dalam aksi brutal tersebut adalah darma susanto (52), pemilik ruko di jalan pengadilan, kelurahan 15 ilir, kecamatan it i palembang.
baca juga:balita hilang saat senja, kota prabumulih geger: warga gelar pencarian hingga bunyi gong adat
baca juga:penumpang nataru 2025–2026 diprediksi naik 3–5 persen, bandara smb ii siapkan posko terpadu
sementara istri korban, yenny suwandi (40), mengalami luka serius. kejadian tragis itu berlangsung pada 25 november 2025.
residivis yang kembali berulah
data kepolisian mengungkapkan bahwa dian adalah warga jalan harapan muawanah, plaju, palembang.
pada 2017, ia pernah menggemparkan publik setelah menusuk leher dan menyayat wajah seorang pelajar smp berusia 14 tahun. atas kasus itu, ia dijatuhi hukuman 1 tahun 7 bulan penjara.
usai bebas, bukannya berubah, dian kembali melakukan tindak kriminal.
selama sepekan, polisi memburunya hingga akhirnya berhasil menangkapnya di daerah kota bandung, provinsi jawa barat pada 2 desember 2025 malam.
baca juga:wabup lahat kumpulkan opd dan bulog untuk kendalikan harga menjelang akhir tahun
baca juga:semen baturaja raih tiga penghargaan icsa 2025, tegaskan komitmen pada transformasi bisnis berkelanjutan
sakit hati tak diberi pekerjaan jadi pemicu
kapolrestabes palembang kombes pol harryo sugihartono, didampingi kasat reskrim akbp andrie setiawan, mengungkap motif pelaku.
dian yang hidup sendiri dan tidak memiliki pekerjaan tetap, kerap nongkrong di sekitar ruko korban. ia beberapa kali meminta pekerjaan kepada darma susanto.
pada pertemuan kedua, korban menolak permintaannya. penolakan ini membuat pelaku tersinggung hingga muncul niat untuk melakukan pencurian.
sejak oktober 2025, dian mulai mengintai ruko korban. ia melihat aktivitas ruko yang cenderung sepi dan mulai menjadikannya target.
baca juga:lahir dari kas masjid, begini cikal bakal bri yang kini berusia 130 tahun
baca juga:m toha hadiri pelantikan pengurus komasa sumsel, dorong pemberdayaan dan advokasi masyarakat
aksi sadis di malam hari
pada 25 november 2025 sekitar pukul 19.30 wib, dian membawa sajam kecil jenis celurit yang disembunyikan dalam tas.
ketika korban baru membuka pintu rolling door, pelaku mendekat dan bertanya:
“ado lokak gawe dak ko?”
korban menjawab: “dak katek.”
saat korban meminta pelaku menjauh, emosi dian langsung memuncak. ia mencekik leher korban, mengancam dengan celurit, dan mendorong korban hingga terjatuh.
di dekat mobil yang terparkir, pelaku menutup rolling door lalu menggorok leher korban hingga bersimbah darah. ketika korban masih berteriak, pelaku kembali menusuk tubuhnya.
dian kemudian mengambil tas korban berisi dua ponsel, ktp, dan uang rp5.000.
baca juga:2 produk bri yang paling cocok untuk pensiunan, pilih brifine atau tabungan britama?
baca juga:laptop murah tetap diminati, lenovo kuasai segmen rp3 jutaan di marketplace
istri korban turut diserang
tidak berhenti di situ, pelaku naik ke lantai dua untuk mencari barang berharga. ia hanya menemukan sebuah ponsel dan pistol mainan.
ketukan dari ruko sebelah—yang juga milik korban—membuatnya turun dengan mengenakan penutup wajah.
saat bertemu yenny suwandi, istri darma, pelaku langsung menarik rambutnya dan menggorok leher yenny satu kali ketika korban mencoba melarikan diri.
keributan itu terdengar oleh tiga anggota keluarga lainnya. dian mengacungkan pistol mainan sambil mengancam dan meminta uang.
salah satu dari mereka, valina, menyerahkan dompet berisi uang rp2 juta.
pelaku lalu mengurung tiga keluarga itu, mencuci tangan dan kaki yang berlumuran darah, lalu mencari jalan keluar.
baca juga:infinix zero ultra 5g: kecepatan ekstrem dengan kamera 200mp dan charging 180w
baca juga:suzuki burgman 150: penantang baru yang siap mengubah mobilitas perkotaan
rolling door sudah terkunci, sehingga ia masuk ke ruko sebelah dan melarikan diri melalui pintu yang tidak dikunci.
pelarian hingga tertangkap
dalam pelariannya, ponsel korban disimpan dalam keadaan mati. ia sempat meminjam uang kepada rekan korban, namun tidak dikabulkan.
uang hasil kejahatan digunakan untuk ongkos kabur ke bandung.
rekam jejak dan identitas pelaku akhirnya tercium oleh polisi. setelah pengejaran intensif, tim gabungan berhasil membekuknya tanpa perlawanan.
baca juga:pim sumsel peringati hari ibu ke-97, soroti pentingnya cegah thalassemia dan peran keluarga
baca juga:samsung galaxy z flip 7 ring: ponsel lipat yang kian cerdas dan personal
terancam hukuman seumur hidup
akibat aksi pembunuhan dan perampokan tersebut, dian dijerat dengan:

pasal 338 kuhp (pembunuhan)
pasal 365 ayat 4 kuhp (perampokan dengan kekerasan mengakibatkan kematian)
pasal 351 ayat 2 kuhp (penganiayaan berat)

ancaman hukumannya adalah penjara 20 tahun hingga seumur hidup.