Pernyataan Kapolri atas Dugaan Rantis Brimob Lindas Driver Ojol di Tengah Aksi Demo

Reporter: Rian Sumeks |

Editor: Rian Sumeks |

Kamis , 28 Aug 2025 - 23:19

Dalam situasi chaos tersebut, sebuah kendaraan taktis Barracuda terekam kamera melaju di tengah kerumunan. Video amatir yang beredar luas di media sosial menunjukkan rantis Brimob itu diduga menabrak seorang driver ojol.-Foto: IST -

JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID – Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri), Jenderal Listyo Sigit Prabowo, menyampaikan permohonan maaf terkait insiden yang diduga melibatkan kendaraan taktis (rantis) milik Brimob Polri hingga melindas seorang pengemudi ojek online (ojol).

Peristiwa itu terjadi usai aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (28/8/2025) malam.

“Saya menyesali terhadap peristiwa yang terjadi dan mohon maaf sedalam-dalamnya,” ujar Listyo Sigit dalam keterangannya, Kamis malam.

Kapolri menegaskan pihaknya sedang melakukan pencarian terhadap korban serta menginstruksikan Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri untuk menangani kasus ini lebih lanjut.

“Saat ini kami sedang mencari keberadaan korban. Saya juga memerintahkan Propam untuk melakukan penanganan secara menyeluruh,” tambahnya.

Listyo menegaskan permintaan maaf tidak hanya ditujukan kepada korban dan keluarga, tetapi juga kepada seluruh komunitas pengemudi ojek online di Indonesia.

Diketahui, kericuhan pecah setelah ribuan massa aksi menolak kebijakan pemerintah berkumpul di sekitar kawasan DPR RI.

Suasana yang semula berlangsung damai berubah ricuh ketika demonstran terlibat bentrok dengan aparat keamanan.

Menurut kesaksian warga, korban sempat terseret beberapa meter sebelum akhirnya tergeletak di jalan. Massa panik, sebagian berteriak histeris, sementara yang lain berusaha memberikan pertolongan.

pernyataan kapolri atas dugaan rantis brimob lindas driver ojol di tengah aksi demo                            jakarta, sumateraekspres.id – kepala kepolisian republik indonesia (kapolri), jenderal listyo sigit prabowo, menyampaikan permohonan maaf terkait insiden yang diduga melibatkan kendaraan taktis (rantis) milik brimob polri hingga melindas seorang pengemudi ojek online (ojol).
 peristiwa itu terjadi usai aksi unjuk rasa di depan gedung dpr ri, jakarta, kamis (28/8/2025) malam.
“saya menyesali terhadap peristiwa yang terjadi dan mohon maaf sedalam-dalamnya,” ujar listyo sigit dalam keterangannya, kamis malam.
kapolri menegaskan pihaknya sedang melakukan pencarian terhadap korban serta menginstruksikan divisi profesi dan pengamanan (propam) polri untuk menangani kasus ini lebih lanjut.
baca juga:jaga demokrasi, platform wajib moderasi konten dfk
baca juga:evaluasi penyelenggaraan dan regulasi pemilu, dpr dorong perbaikan sistem demokrasi
“saat ini kami sedang mencari keberadaan korban. saya juga memerintahkan propam untuk melakukan penanganan secara menyeluruh,” tambahnya.
listyo menegaskan permintaan maaf tidak hanya ditujukan kepada korban dan keluarga, tetapi juga kepada seluruh komunitas pengemudi ojek online di indonesia.
diketahui, kericuhan pecah setelah ribuan massa aksi menolak kebijakan pemerintah berkumpul di sekitar kawasan dpr ri.
suasana yang semula berlangsung damai berubah ricuh ketika demonstran terlibat bentrok dengan aparat keamanan.
baca juga:sebulan minimal kantongi rp91,5 juta, mahasiswa-masyarakat demo protes kenaikan tunjangan dpr
baca juga:momen spesial hut ke-77 datuk h ramli sutanegara, luncurkan buku ke-22 ‘korupsi dan demokrasi’
dalam situasi chaos tersebut, sebuah kendaraan taktis barracuda terekam kamera melaju di tengah kerumunan. video amatir yang beredar luas di media sosial menunjukkan rantis brimob itu diduga menabrak seorang driver ojol.
menurut kesaksian warga, korban sempat terseret beberapa meter sebelum akhirnya tergeletak di jalan. massa panik, sebagian berteriak histeris, sementara yang lain berusaha memberikan pertolongan.
“situasi sangat kacau, orang-orang berlarian. tiba-tiba barracuda maju ke arah kerumunan. ada pengemudi ojol yang tertabrak, kondisinya terlihat kritis,” kata seorang saksi mata yang enggan disebutkan namanya.
kondisi korban dan tanggapan publik
hingga berita ini diturunkan, korban dilaporkan meninggal dunia akibat luka parah. namun, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait status korban.
rekaman insiden ini dengan cepat viral di berbagai platform media sosial. gelombang kecaman publik pun bermunculan.
banyak warganet menuntut investigasi independen dan menekan aparat penegak hukum agar bertanggung jawab atas jatuhnya korban jiwa dalam aksi demonstrasi tersebut.