Layangan Gambar Wali Kota Ratu Dewa, Lomba Layang-layang di JSC Palembang Jadi Ajang Silaturahmi Komunitas
LAYANGAN WAKO: Dirut Sumatera Ekspres Grup (SEG) Dr H Muslimin SH MH (dua dari kiri), bersama para GM SEG, perlihatkan layang-layang bergambar Wako Palembang Ratu Dewa. FOTO: KRIS SAMIAJI/SUMEKS --
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Pencinta layang-layang, komunitasnya ternyata cukup banyak di Kota Palembang. Terlihat dari Lomba Layang-Layang yang digelar Harian Radar Palembang, dalam rangkaian kegiatan Festival Panjat Pinang 80 Pohon Sumatera Ekspres.
Ada 64 tim yang bertanding di dalam kompleks Jakabaring Sport City (JSC) Palembang. Tepatnya di jalan lurus, depan venue Voli Pantai. Satu tim terdiri dari 3 orang, tak hanya anak-anak. Tapi juga ada yang dewasa, bahkan paruh baya.
BACA JUGA:QRIS Permudah Transaksi, Bazar UMKM Laris Manis di Festival Panjat Pinang 80 Pohon Sumatera Ekspres
Lomba Layang-layang yang berlangsung 23-24 Agustus 2025 ini, jadi ajang nostalgia dan silaturahmi komunitas layang-layang.
Uniknya, motif layang-layang itu ada yang bergambar Wali Kota Palembang Drs H Ratu Dewa MSi, termasuk gambar Ratu Dewa dan istri.
“Yang reko (gambar) Wali Kota RD itu, tim Pemkot Palembang,” ucap Muhammad Rizky Pratama, Panitia Lomba Layang-layang.
Dari diagram pool peserta yang terpasang di lokasi lomba, Tim Pemkot Palembang sudah menang pada babak penyisihan, melawan Tim Black Diamond I.
Jefri, peserta dari tim Black Diamond, mengaku sudah sering mengikuti lomba layang-layang. "Pernah ikut festival layang layang di Lombok dan Jawa Barat, " ujar peserta asal Kecamatan Sematang Borang, tersebut.
Jenis layang-layang aduan yang digunakan, peraturannya tergantung penyelenggara setempat. Paling besar, layang-layang ukuran 58.
Lomba layang-layang di JSC Palembang, pakai ukuran 48. “Kalau saya memang hobi main layang-layang sejak kecil, sekaligus pengrajin," ungkapnya.
Panitia lainnya, Maulana, menambahkan peraturan lomba layang-layang ini sudah ada standarnya dari paguyuban atau komunitas tersebut.
Menggunakan sistem gugur, diadu per tim. “Siapa yang lego (putus) saat pecian (puritan/aduan di udara), maka dia kalah,” jelasnya.
