Sumatera Ekspres | Baca Koran Sumeks Online | Koran Sumeks Hari ini | SUMATERAEKSPRES.ID - SUMATERAEKSPRES.ID Koran Sumeks Hari ini - Berita Terhangat - Berita Terbaru - Berita Online - Koran Sumatera Ekspres

https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Mitsubishi baru

Penjualan Otomotif Anjlok, Brand Suzuki Drop 22 Persen

--

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Penjualan mobil di Tanah Air benar-benar sangat berat pada tahun ini. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) menunjukan pada periode Januari-Mei 2025 hanya terjual sebanyak 316.981 unit. Angka ini mengalami penurunan dibanding periode sama tahun lalu yang sebesar 335.405 unit atau turun 5,49 persen.

Dari jumlah itu, brand paling laris didominasi oleh Toyota/Lexus 106.805 unit, disusul Daihatsu 55.049 unit, Mitsubishi 35.214 unit, Honda 28.502 unit, Suzuki 22.240 unit, dan lainnya. Suzuki menjadi salah satu merek mobil yang marketnya anjlok parah, dari 28.549 unit menjadi 22.240 unit pada Januari-Mei 2025 atau drop hingga 22 persen. 

Ketua Umum GAIKINDO, Yohannes Nangoi menjelaskan anjloknya pasar otomotif ini karena kondisi Indonesia tidak sedang baik-baik saja. "Faktor yang menentukan itu ekonomi agak susah, daya beli menurun. Ekonomi terganggu gara-gara yang namanya ada peperangan di Eropa, di Timur Tengah, ada (kebijakan tarif) Trump," ungkap dia. 

Hal ini membuat masyarakat Indonesia cenderung menahan diri menggunakan uangnya, tak terkecuali membeli kendaraan. Fenomena ini terjadi di semua segmen konsumen Tanah Air. Kendati demikian, meski kondisinya tak baik-baik saja, kebutuhan kendaraan diyakini masih tetap ada. "Semuanya menahan, bukan nggak ada uang, uang ada, masih menahan dulu karena mereka prioritas bisa diubah dan segala macam," terangnya. 

BACA JUGA:Mitsubishi Siap Gebrak Pasar Otomotif 2026 dengan Serangkaian Mobil Ramah Lingkungan dan Teknologi Canggih

BACA JUGA:Hino Bangun Ekosistem Otomotif Nasional, Lewat TKDN dan Kemitraan Strategis

Senada Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto, mengatakan penurunan sudah tergambar dari situasi ekonomi nasional yang sedang tidak stabil. “Kemarin pertumbuhan ekonomi kita 4,87 persen, betul kan. Itu sudah menjawab bahwa memang keadaan, pertumbuhan ekonomi kita saja cuma segitu, biasanya 5,1 sampai 5,2 persen,” ungkapnya.

Namun Jongkie berharap ke depan tren penjualan mobil kembali meningkat, meski bergantung dengan banyak faktor, seperti membaiknya pertumbuhan ekonomi, nilai tukar rupiah yang menguat, serta suku bunga yang stabil. “Saya sudah bilang, 60 persen penjualan otomotif kita dibiayai kredit leasing, jadi suku bunga berperan sekali,” katanya. 

Jongkie juga mengingatkan agar kebijakan yang dapat menekan industri otomotif, seperti penerapan opsen pajak kendaraan ditunda terlebih dahulu. Sebelumnya, saat bertemu Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita di sela-sela ajang World Expo 2025 Osaka di Jepang, Jumat (11/7/2025), Osamu Suzuki, petinggi Suzuki mengungkapkan rasa khawatirnya atas kondisi pasar yang menurun, berdampak pada produk andalan mereka seperti Suzuki Carry.

Namun, pihak Suzuki tetap berkomitmen mendukung pasar Indonesia dan menyambut baik arahan Menperin untuk tidak melakukan PHK. Dikonfirmasi terpisah, PT Nusa Sarana Citra Bakti (NSCB), main dealer resmi Suzuki wilayah Sumatera Selatan belum memberikan keterangan terkait turunnya penjualan mobil di tahun 2025. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan