PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Kini Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) 2 Palembang sudah kembali berstatus bandara internasional. Tentu saja menjadi modal untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, terutama dari mancanegara.

Yang jadi pekerjaan rumah saat ini, memenuhi syarat dalam Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor KM 26 Tahun 2025. Status bandara internasional SMB 2 bisa dicabut lagi dan kembali jadi bandara domesti bila dalam 2 tahun tidak ada penerbangan (flight) ke luar negeri (LN),

Gubernur Sumsel H Herman Deru, mengatakan, kembalinya status internasional Bandara SMB 2 memang sudah semestinya. "Ini menjadi kebanggaan kita semua. Bandara SMB 2 memang dipersiapkan untuk internasional. Kemarin hanya secara administratif saja dan sekarang sudah dikembalikan," kata dia, Senin (28/4).

Untuk mempertahankan status bandara internasional itu agar tak kembali jadi bandara domestik, Pemprov Sumsel akan bantu melobi maskapai untuk buka rute penerbangan internasional dari Palembang.

"Kita akan melobi maskapi untuk memasukkan pesawatnya. Saat ini rute internasional baru untuk umrah dan haji," beber Deru. Ada banyak event besar yang diyakini mampu menarik wisatawan datang. 

BACA JUGA:Bandara SMB II Di-deadline 2 Tahun, Jika Tak Ada Flight Internasional, Kembali Status Domestik

BACA JUGA:Bandara SMB II Palembang Akan Kembali Domestik jika Tak ada Geliat Penerbangan Internasional dalam 24 Bulan

Di antaranya, 14th Asian Tourism Forum (ATF) pada Mei 2025, Dempo Offroad Competition Juli 2025, Sriwijaya Ranau Gran Fondo November 2025, The Sound of Musi World Jazz Festival 2025 dan lainnya.

Dari sisi fasilitas, bandara internasional SMB 2 terbilang sangat lengkap. Terintegrasi dengan LRT Palembang. Ada check-in hall and bagagge claim, bank, kids zone area and nursery room, security check point (SCP), rest area, dan masjid. Lalu, boarding lounge, toilet, smoking area, tenant, trolley and baby stroller, pojok baca digital, informasi penerbangan, terminal information center dan lain-lain. 

Sebelumnya, General Manager Bandara SMB II Palembang, R Iwan Winaya Mahdar. Dibenarkannya, "Sesuai poin yang tercantum dalam KM Nomor 26 tahun 2025, kita diberi waktu 24 bulan. Kalau tidak ada sama sekali penerbangan internasional, maka reaktivasi bandara internasional akan dicabut dan kembali dijadikan bandara domestik, " jelasnya. 

Untuk itu, semua stakeholder di Sumsel harus bahu-membahu dan berkolaborasi untuk kembali menghidupkan penerbangan internasional dari dan ke Bandara SMB II Palembang. "Ya saya yakin dan percaya, Pemprov Sumsel, Pemkot Palembang serta seluruh stakeholder ke depan pasti sudah merencanakan calendar of event yang bisa memicu penerbangan internasional kembali menggeliat," imbuh dio. 

BACA JUGA:DPRD Sumsel Apresiasi Kembalinya Status Internasional Bandara SMB II

BACA JUGA:Wali Kota Pagaralam Ludi Oliansyah Pimpin Aksi Bersih-Bersih Sepanjang Jalur Bandara Atung Bungsu

Untungnya, dalam KM Nomor 26 tersebut tidak ada target khusus untuk jumlah penumpang dengan status kembali sebagai bandara internasional. "Artinya evaluasi itu bukan melihat dari berapa banyaknya penumpang internasionalnya. Tapi ada tidaknya penumpang internasional di Bandara SMB II Palembang dalam 24 bulan ke depan," pungkasnya.