JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID — Di tengah derasnya arus informasi digital yang semakin sulit dibendung, Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Meutya Hafid, menegaskan bahwa peran humas pemerintah kini menjadi ujung tombak dalam menjaga kepercayaan publik.
Pesan itu disampaikannya dalam Malam Anugerah Media Humas (AMH) 2025, yang berlangsung di Jakarta, Rabu (12/11) malam.
Mengusung tema “Kolaborasi Humas, Satu Suara untuk Indonesia Maju”, Meutya menempatkan fungsi kehumasan bukan sekadar pelengkap birokrasi, melainkan sebagai komponen vital dalam arsitektur pembangunan nasional.
“Humas adalah navigator kepercayaan publik dan mercusuar kebenaran di tengah kebisingan informasi,” tegas Meutya.
“Tugas kita bukan hanya menyebarkan kabar, tetapi membangun narasi yang substansial, relevan, dan memberi dampak positif.”
BACA JUGA:Residivis Pencurian di Prabumulih Ditangkap Setelah Empat Tahun Buron
BACA JUGA:Ridho Dorong Integrasi Identitas New Port Palembang Tanjung Carat untuk Perkuat Posisi Banyuasin
Peran Kritis 8.392 Pranata Humas di Seluruh Indonesia
Dalam sambutannya, Meutya memberikan apresiasi kepada 8.392 pejabat fungsional pranata humas yang bekerja menjaga citra dan kredibilitas pemerintah di mata masyarakat.
Ia menilai kinerja humas turut mendorong peningkatan Indeks Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik, dari 69,75 pada 2023 menjadi 71,79 pada 2024.
Meutya optimistis tren positif tersebut bakal berlanjut.
“Selama kita konsisten dan berkolaborasi, kita bisa menjadi mercusuar kebenaran yang benar-benar dirasakan masyarakat,” ujarnya.
BACA JUGA:Congkel Jendela Kamar, Dua ABH Curi Tiga HP dan Dibekuk Polisi
BACA JUGA:Polsek Babat Toman Bergerak Cepat Atasi Kebocoran Pipa Pertamina EP di Mangun Jaya
Tiga Dimensi Kolaborasi Humas: Pusat, Daerah, dan Ekosistem Digital
Menkomdigi menekankan pentingnya kolaborasi yang terukur dan menyeluruh dalam tiga jalur utama:
- Vertikal antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.