PALEMBANG - Meski pendatang baru didunia politik, tak membuat hatinya gentar. Dengan modal usaha dan doa, Agung Wijaya SH MH tetap bakal maju dalam kancah pemilihan DPD RI 2024, mendatang. Dalam benaknya, kaum millenial harus memiliki semangat tinggi. Dan nantinya jika terpilih atau tidak bukan menjadi persoalan.
Lantas apa yang memanggil dirinya terjun didunia politik? "Saya ingin berguna bagi anak yatim serta orang tak mampu. Menjadi DPD RI, saya berharap dapat berguna bagi anak yatim dan orang tak mampu," ulangnya.
Latar belakangnya sebagai anak yatim kata Agung adalah yang mengetuk dirinya untuk berbagi kebaikkan kepada anak yatim. Sedikit mengisahkan dirinya, Agung mengatakan, ibunya yang berprofesi sebagai guru telah mendidiknya menjadi mandiri.
"Ketika kuliah saya sudah bekerja. Banyak tempat saya bekerja. Pernah bekerja di PSX Mall, Alfamart serta beberapa perusahaan lainnya. Harus pontang-panting agar dapat membiayai kuliah. Bahkan lulus dari UIN Raden Fatah, dengan biaya sendiri saya juga mengambil S2 di Fakultas Hukum Unsri," jelasnya.
Hal lain disampaikan Agung, ikut sertanya dia dalam pemilihan DPD RI 2024, juga ingin memberi warna baru bagi Sumatera Selatan. "Saya anak orang tak punya, juga punya semangat untuk terus maju. Sebagai generasi muda, kita juga ingin memberikan serta mengabdikan diri dalam pembangunan. Teritama dibidang politik," jelas lajang, kelahiran tahun 1996 silam itu.
Agung sendiri dalam penyerahan berkas kemarin, menyerahkan berkas dukungan sebanyak 3.200 suara/dukungan. Ini dia dapatkan dari 10 kabupaten dan kota di Sumsel.
Menyinggung cost yang bakal dikeluarkan pada saat pemilu 2024 nanti? Anak ketiga dari empat bersaudara ini tanpa ragu menyebut dia percaya dengan kuasa Allah SWT. "Kalau berbicara mengenai cost, sudah pasti besar. Namun kita yakin dengan Allah. Inilah yang membuat saya tak gentar untuk maju. Terus terang modal yang saya miliki adalah doa seorang ibu," demikian Agung. (Iol)"Untuk persyaratan yakni 9 kabupaten kota. Disini saya mengambil 10 kabupaten kota. Antara lain, Lubuklinggau, Musi Rawas, Muaraenim, Ogan Ilir, OKI, OKUS, kota Palembang, Prabumulih, Pali dan Empat Lawang. Kita juga dibantu oleh sukarelawan dan sahabat AW," ungkapnya.