UMKM Teh Asal Bogor Tembus Pasar Global, Berkat Pendampingan BRI

Minggu 06 Jul 2025 - 11:55 WIB
Reporter : Rian Sumeks
Editor : Rian Sumeks

Tak hanya fokus pada ekspansi, Sila Artisan Tea juga menjadi penggerak ekonomi bagi petani teh lokal.

Melalui kerja sama langsung dengan petani di Yogyakarta, Batang, Cianjur, dan Sukabumi, Sila memberikan pelatihan hingga pemahaman tentang teknik pengolahan bernilai tambah.

BACA JUGA:Bank Indonesia Beri Beasiswa, Ini 10 Jurusan Kuliah yang Jadi Prioritasnya

BACA JUGA:Profesi AI Prompt Engineer: Gaji Miliaran dan Tak Perlu Gelar IT, Ini Alasannya!

Sebelum bermitra, harga jual teh kering hanya sekitar Rp15 ribu per kilogram.

Namun, setelah pendampingan dari Sila, hasil panen mereka bisa mencapai harga Rp800 ribu hingga Rp1 juta per kilogram, tergantung kualitas dan teknik pengolahan.

Kini, Sila membina delapan petani utama, yang masing-masing memimpin kelompok pemetik.

Satu petani bisa melibatkan hingga 25 orang pemetik teh, membuka potensi ekonomi bagi ratusan kepala keluarga dalam rantai pasoknya.

Menang Kompetisi, Pameran di Singapura

Memasuki 2025, Sila terus memperkuat eksistensinya. Pada awal tahun, mereka berhasil meraih Juara 1 The Best Expo dalam ajang BRI UMKM EXPO(RT).

Penghargaan ini menilai aspek produk, inovasi, produktivitas, digitalisasi, serta kesiapan ekspor.

Atas capaian itu, Sila berkesempatan tampil di pameran internasional FHA Food and Beverages Singapore pada April 2025.

Bagi Redha, partisipasi ini bukan hanya soal promosi dan penjualan, tapi juga ajang penting untuk menyerap feedback pasar global dan membangun inovasi produk berkelanjutan.

“Kami tidak hanya belajar soal pasar, tapi juga soal bagaimana terus mengembangkan produk sesuai kebutuhan konsumen internasional,” ungkap Redha.

BRI Komitmen Dukung UMKM Naik Kelas

Secara terpisah, Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menegaskan bahwa kisah sukses Sila adalah cerminan nyata dari komitmen BRI dalam mendorong UMKM naik kelas.

“Kami percaya UMKM lokal punya potensi besar. Melalui pembiayaan, pendampingan, dan akses pasar, kami ingin mereka jadi bagian dari pertumbuhan ekonomi nasional, termasuk mendukung prinsip keberlanjutan (ESG),” ujar Hendy.

Kategori :