Proses Adopsi  GSMP Dikawal dan Didampingi Penyuluh

Senin 17 Apr 2023 - 22:21 WIB
Reporter : dedesumeks
Editor : dedesumeks

PALEMBANG - Ketahanan pangan memiliki posisi yang strategis dalam pemerintahan karena ketahanan pangan merupakan salah satu pilar menuju ketahanan ekonomi dan stabilitas nasional.  ‘’Selain  itu  ketahanan  pangan  termasuk salah satu indikator kemiskinan, terutama keluarga yang tidak dapat memenuhi makan tiga kali sehari,’’ Ernizal, koordinator Penyuluh Pertanian Sumsel.

Kemiskinan berkaitan yang erat dengan pemenuhan kebutuhan pangandan sebagian besar pendapatan rumah tangga miskin tersebut untuk kebutuhan pangan‘’Salah satu tujuan utama Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) adalah mengentaskan atau mengurangi penduduk miskin. GSMP juga mengajak warga lebih produktif dan tidak konsumtif, serta menunjang pemulihan ekonomi yang memiliki efek menambah penghasilan  masyarakat dengan merubah pola pikir,dari konsumen jadi produsen,’’ katanya.

Bentuknya menanam berbagai kebutuhan dasar secara mandiri di pekarangan rumah masing-masing. ‘’Penghasilan masyarakat  akan meningkat, pengeluaran  semakin rendah dan akhirnya masyarakat semakin sejahtera. Pemprov Sumsel bertekad menekan kemiskinan masyarakatnya sekaligus menegaskan posisinya sebagai lumbung pangan nasional,’’ katanya.

Dikatakan,hampir sebahagian masyarakattak mempunyai kemampuan mengubah keadaan ekonominya tanpa adanya bimbingan dan pendampingan dari pihak yang berkompeten yaknipenyuluh.‘’Kegiatan penyuluhan sangat dibutuhkan untuk tercapainya perubahan perilaku masyarakat  khususnya Rumah Tangga miskin(RTM) demi terwujudnya perbaikan mutu hidup.Karena itu, pesan GSMP haruslah mampu mendorong atau mengakibatkan terjadinya perubahan pola pikir darikonsumen menjadi produsen,’’ ujarnya.

Dalam proses penyuluhan, adopsi dapat diartikan sebagai proses penerimaan inovasi dan atau perubahan perilaku. Baik berupa pengetahuan (cognitive), sikap (affective) maupun keterampilan (psycho–motoric) pada diri seseorang setelah menerima “inovasi” yang disampaikan penyuluh.‘’Ada lima tahap dalam proses adopsi GSMP,’’ katanya.

Tahapan ini meliputi tahap kesadaran, RTMbaru belajar danmasih menerima informasi mengenai GSMP yang masih bersifat umum. Lalu, tahap menaruh minat, RTMmulai mengembangkan informasi yang diperoleh. ‘’Dia mulai mempelajari lebih terperinci tentang GSMP, bahkan tidak puas kalau hanya mengetahui saja tetapi ingin berbuat yang lebih dari itu,’’ ujarnya.

Lalu, tahap tiga evaluasi. ‘’RTMmulai menentukan apakah GSMP tersebut akan diadopsi atau tidak. Di tahap ini mulai melakukan suatu evaluasi dengan maksud mempertimbangkan lebih lanjut apakah minat terhadap GSMP atau tidak,’’ ujarnya.

Tahapan mencoba, RTM mulai menuangkan buah pikirannya tentang evaluasi tersebut dalam suatu kenyataan yang sebenarnya dituangkan dalam bentuk praktek yangdilakukansendiri.‘’Terakhir tahap adopsi, RTM memutuskan GSMP cukup baik dan menguntungkan untuk diterapkan. Di tahapan inilah yang menentukan proses kelanjutan program GSMP,’’ katanya.

Dikatakannya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi adopsi. Diantaranya saluran komunikasi. ‘’Peranan saluran komunikasi ini sangat penting yang dilakukansecara perorangan akan berjalan lebih cepat bila dibandingkan dengan dilakukan secara massal melalui metode anjangsan/tatap muka dengan RTM,’’ ujarnya.

Lalu, ciri sistem sosial. ‘’RTMyang lebih modern akan relatif lebih cepat melakukan GSMP bila dibandingkan dengan RTMyang tradisional,’’ katanya

Dikatakan, jika penyuluh giat melaksanakan promosi tentang GSMP , maka semakin cepat pula GSMP  dilakukan RTM. ‘’Dalam proses adopsi GSMP,  seyogyanya penyuluh sebagai penerangan, artinya penyuluh merupakan orang yang memberikan informasi/pencerahan ke masyarakat, yang tak tahu bisa menjadi tahu serta melakukan GSMP  secara berkelanjutan,’’ ujarnya. (*/sms)

 
Tags :
Kategori :

Terkait