Rekomendasi: Ambil sertifikasi atau lanjutkan ke Teknik Lingkungan agar bisa masuk ke sektor industri ramah lingkungan.
3. Kelautan & Oseanografi: Terlalu Spesifik, Minim Industri Pendukung
Jurusan Kelautan dan Oseanografi terdengar keren, apalagi Indonesia negara maritim. Tapi nyatanya, lapangan kerja yang bisa menampung lulusan ini sangat terbatas.
Perusahaan besar yang benar-benar membutuhkan tenaga kelautan bisa dihitung jari, seperti industri perikanan, kapal, atau riset laut. Sementara itu, bidang-bidang seperti teknik perkapalan atau budidaya justru punya jurusan tersendiri, membuat lulusan kelautan kalah saing.
BACA JUGA:10 Jurusan Kuliah Paling Killer yang Membuat Mahasiswa Susah Lulus
Rekomendasi: Fokuskan skill ke arah geospasial, pemetaan, atau sumber daya perairan yang lebih aplikatif.
4. Teknik Industri: Gengsi Besar, Tapi Skill Kurang Spesifik
Teknik Industri adalah salah satu jurusan favorit. Tapi favorit belum tentu aman. Kenapa? Karena skill-nya terlalu generalis. Tidak seperti Teknik Mesin atau Sipil yang punya output jelas, Teknik Industri justru membaur antara manajemen dan teknik, dan sering tidak dianggap teknikal oleh HRD.
Banyak lulusan Teknik Industri akhirnya bersaing ketat di bidang manufaktur atau supply chain, tapi posisi yang dibuka sangat terbatas. Lagi-lagi, nama besar kampus sangat berpengaruh di jurusan ini.
Rekomendasi: Kembangkan skill tambahan seperti data analytics, ERP, dan lean manufacturing agar lebih unggul di pasar kerja.
5. Matematika Murni: Kuat di Logika, Lemah di Lapangan
Siapa sangka jurusan Matematika Murni termasuk yang tingkat penganggurannya tinggi? Padahal hampir semua jurusan butuh matematika, kan?
BACA JUGA:13 Jurusan Kuliah di Luar Negeri Beserta Universitas Terbaiknya yang Dapat Kamu Pilih
BACA JUGA:10 Jurusan Kuliah Paling Gampang Dijalani, Banyak Mahasiswanya Lulus Cepat dan IPK Besar
Masalahnya, perusahaan tidak mencari orang yang jago ngitung saja. Mereka butuh orang yang bisa memecahkan masalah nyata, seperti di bidang finansial, data science, atau AI. Lulusan Matematika yang tidak punya skill terapan biasanya akan kalah saing dengan lulusan teknik, statistika, atau informatika.