BACA JUGA:Toyota Hardtop 2025 Hybrid: Reinkarnasi SUV Legendaris dengan Sentuhan Teknologi Terkini
BACA JUGA:Toyota Hardtop 2025 Andalkan Mesin Turbo Diesel 2.8L, Siap Taklukkan Medan Ekstrem
RDPS Tanggapi Kritik dan Paparkan Capaian Nyata
Menanggapi masukan tersebut, RDPS tetap berkomitmen pada pendekatan inklusif dan kolaboratif.
Dalam refleksi 100 hari kerja, Ratu Dewa mengakui sejumlah persoalan klasik seperti banjir, kemacetan, dan pelayanan publik masih menjadi tantangan berat.
Namun, dia menegaskan akan terus bergerak cepat dan efektif lintas sektor.
Bidang Kesehatan: Dari Sigap Sehat hingga Rawat Inap Puskesmas
Salah satu gebrakan awal RDPS adalah penguatan layanan kesehatan. Program Sigap Sehat dan Jumputan Abang telah memberikan layanan antar jemput gratis bagi pasien.
Puskesmas Pembina kini memiliki fasilitas rawat inap, dengan lima puskesmas lainnya akan menyusul.
BACA JUGA:Satu Jam Menegangkan, Petugas Damkar Jinakkan Ular King Cobra Raksasa di Kayuagung
BACA JUGA:Sambut Puncak Haji, JCH Indonesia Terima 6 Kali Makan Siap Saji Langsung dari PPIH
Selain itu, program Pasti Sehat berhasil mendaftarkan 18.863 warga dalam skema JKN, menjadi bukti nyata keberpihakan terhadap masyarakat prasejahtera.
Bidang Pendidikan: Sekolah Gratis, Bebas Studi Tour Mahal, dan Anti-Pungli
Di sektor pendidikan, RDPS memperluas akses pendidikan gratis. Selain menggratiskan biaya sekolah, kebijakan pelarangan studi tour mahal juga diberlakukan untuk meringankan beban orang tua.
Beasiswa dan seragam gratis akan digelontorkan saat tahun ajaran baru dimulai.
Tak hanya itu, program Inspektorat Besanjo aktif mengawasi potensi pungutan liar, serta memperkuat pendidikan karakter agar siswa tidak hanya cerdas secara akademis, tapi juga memiliki etika yang kuat.
BACA JUGA:8 Jurusan Kuliah Tersulit Sepanjang Masa, Hanya Mahasiswa Tangguh yang Sanggup Bertahan dan Lulus
Kepedulian Sosial: Rantang Palembang dan Jaminan untuk Pekerja Rentan
RDPS juga menunjukkan komitmen pada kelompok rentan melalui program Palembang Peduli. Ribuan RT/RW, ustaz, dan tenaga informal kini terlindungi jaminan sosial.