SUMATERAEKSPRES.ID — Derita rakyat Gaza belum juga berakhir. Teriakan minta tolong dari balik puing-puing bangunan, tangis anak-anak yatim yang kehilangan orang tua, serta hancurnya fasilitas umum menjadi potret kelam yang masih terus berlangsung di wilayah terkepung tersebut.
Agresi militer Israel terhadap Jalur Gaza hingga April 2025 telah merenggut lebih dari 50 ribu nyawa warga Palestina—termasuk di antaranya ribuan perempuan dan anak-anak.
Ratusan ribu lainnya mengalami luka serius, banyak yang tidak bisa diselamatkan karena keterbatasan akses medis akibat blokade ketat.
BACA JUGA: Kelezatan Kue Klepon, Jajanan Tradisional yang Tak Pernah Lekang oleh Waktu
BACA JUGA:Bunga Pepaya Si Pahit Kaya Manfaat yang Terlupakan
Serangan brutal ini tidak mengenal batas. Rumah sakit, masjid, sekolah, hingga instalasi vital seperti jaringan air bersih dan infrastruktur transportasi hancur lebur dihujani bom. Dunia menyaksikan, namun sebagian besar memilih bungkam.
Negara-negara besar di Timur Tengah seperti Mesir dan Arab Saudi belum menunjukkan langkah nyata, sementara kutukan verbal dan janji bantuan seringkali tak pernah sampai ke lokasi bencana kemanusiaan itu.
Merespons situasi tersebut, Aliansi Muslim Palembang Peduli Palestina (AMP3) angkat suara dalam sebuah aksi damai yang digelar di Simpang Lima, dekat gedung DPRD Provinsi Sumatera Selatan, Minggu (11/5/2025).
BACA JUGA:Lexus LFA 2026, Supercar Ikonik Lahir Kembali dengan Teknologi Masa Depan
BACA JUGA:BUMN PT KAI Tawarkan Gaji Tinggi: Ini 10 Kampus yang Cetak Banyak Pegawai di Sana
Dalam pernyataan resminya, AMP3 mengecam keras tindakan militer Israel dan mengecam negara-negara Barat serta Amerika Serikat yang dianggap turut mendukung kejahatan kemanusiaan di Gaza.
"Sudah cukup penderitaan rakyat Gaza! Saatnya dunia Islam berhenti hanya mengutuk. Saatnya bertindak!" ujar Ezufatrin, Humas AMP3, saat menyampaikan orasi di tengah massa yang memadati lokasi.
AMP3 secara tegas menyerukan kepada negara-negara Muslim, khususnya anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), untuk mengirim pasukan militer ke Gaza sebagai bentuk perlindungan nyata terhadap warga sipil yang terus menjadi korban.
BACA JUGA:Pisang Ambon Si Murah Meriah Kaya Manfaat untuk Kesehatan Tubuh
BACA JUGA:Guru Dapat Tunjangan Ganda di Juni 2025: Cek Besaran dan Kategori Penerimanya