Tampak sekilas uang itu mirip dengan yang asli. Tapi lebih tebal serta kasar dan potongan uang palsu ini juga tidak rata. ‘’Kita himbau warga untuk waspada dengan uang palsu. Jika merasa curiga dengan keaslian uang bisa langsung periksa ke bank terdekat,’’ ujar Pimcab BSB Tebing Tinggi, Eldika Zainuddin.Cara mudah memastikan keaslian uang yakni dengan 3D (dilihat, diraba, diterawang). Lihatlah perubahan warna benang pengaman. Saat meraba akan merasakan ada bagian uang yang kasar dan saat menerawang bisa menemukan gambar pahlawan, gambar ornamen pada pecahan tertentu, dan logo BI yang akan terlihat utuh.
Sementara itu, Kapolres Lubuklinggau AKBP Harissandi SIK MH telah memerintahkan Satreskrim dan Satintelkam untuk antisipasi peredaran uang palsu. ‘’Peredaran upal memang rawan beredar menjelang Lebaran. Jika masyarakat menemukan uang palsu cepat lapor. Saya sudah perintahkan Satreskrim untuk tindak lanjut," kata Kapolres.Tidak hanya itu, sejak sebelum memasuki ramadan dan saat arus mudik, pihaknya sudah menyiapkan skema pengamanan. Termasuk 3 C (curat, curas dan curammor). "Kita siapkan tim khusus gabungan dari buser, sabhara, intel dan juga dari sat narkoba. Kita bahkan hunting siang dan malam," katanya. Senada dikatakan Kapolres Muratara AKBP Ferly Rosa Putra. Dirinya mengimbau masyarakat lebih berhati-hati saat melakukan transaksi ekonomi. Pasalnya, momen Ramadan dan Lebaran sering dijadikan sasaran pelaku kriminal untuk mengedarkan uang palsu. ‘’Memang belum ada laporan peredaran upal, namun potensi itu tidak menutup kemungkinan akan terjadi, mengingat kabupaten Muratara merupakan daerah perlintasan dan banyak masyarakat awam lebih condong menggunakan transaksi konvensional,’’ katanya.
Peredaran uang palsu dianggap kejahatan perbankan yang dapat merugikan semua kalangan, baik pedagang maupun masyarakat secara luas. ‘’Jika ada peredaran upal, pastikan dulu dan uangnya dicek, apakah memang palsu atau asli. semua pengaduan masyarakat akan kami tanggapi sesuai dengan prosedur yang berlaku," tegasnya.Kapolres juga meminta sejumlah pihak seperti perusahaan, koperasi, maupun lainnya jika melakukan penarikan uang dengan nominal cukup besar meminta pengawalan pihak kepolisian. "Kita siap mengawal, jangan sampai mereka menjadi korban kriminalitas. Bisa saja, ada mau membayar gaji karyawan saat penarikan di bank mereka ternyata sudah diintai pelaku kejahatan," ucapnya singkat. (eno/lid/zul)
Kategori :