INI kali kedua kakiku berlabuh di bumi Serasan Seandanan, Ogan Komering Ulu Selatan, yang biasa disingkat OKUS. Harum bunga kopi kian semerbak saat kami melintasi lereng-lereng yang eksotis lagi rupawan menjelang sampai ke Muaradua, Ibukota OKUS. Perjalanan dengan kendaraan pribadi dengan jarak lebih kurang 324 kilometer dari pusat kota Palembang kami tempuh lebih dari 7 jam. Lelah tak dirasa karena terbayang kami akan disapa ramah riak-riak Danau Ranau dengan pantai Pelangi dan pantai Bidadari-nya. Danau kebanggaan masyarakat OKUS yang berada di tepi Gunung Seminung ini memiliki luas sekitar 125,9 km persegi. Jika Anda pernah berkeliling Lombok, Nusa Tenggara Barat (di sini pun ada istilah Lombok). Lalu, pemandangan sepanjang Danau Ranau pun sangatlah fantastis. Keliling aku bersepeda bersama teman-teman. Sepanjang bibir Ranau kulihat kios-kios memajang aneka panganan berbahan baku serba alpukat mulai dari jus, es teler, manisan, dodol, bolu gulung, cake, puding alpukat oreo, puding alpukat brownies, avacoda milk cheese, avocado fudge, nugget alpukat, dan tiramisu alpukat. [visual-link-preview encoded="eyJ0eXBlIjoiaW50ZXJuYWwiLCJwb3N0IjoxMDczNzMsInBvc3RfbGFiZWwiOiJQb3MgMTA3MzczIC0gTWVuZ2VuYWwgQXNhbCBVc3VsIE5nYWJ1YnVyaXQsIFRyYWRpc2kgSmVsYW5nIEJlcmJ1a2EgZGkgSW5kb25lc2lhIiwidXJsIjoiIiwiaW1hZ2VfaWQiOjkzMDAxLCJpbWFnZV91cmwiOiJodHRwczovL3N1bWF0ZXJhZWtzcHJlcy5iYWNha29yYW4uY28vd3AtY29udGVudC91cGxvYWRzLzIwMjMvMDMvTGlzdHJpay1GTy02Nl9FLTEtMS5qcGciLCJ0aXRsZSI6IkJBQ0EgSlVHQSA6IE1lbmdlbmFsIEFzYWwgVXN1bCBOZ2FidWJ1cml0LCBUcmFkaXNpIEplbGFuZyBCZXJidWthIGRpIEluZG9uZXNpYSIsInN1bW1hcnkiOiJTYWxhaCBzYXR1IHRyYWRpc2kgZGFuIGJ1ZGF5YSBSYW1hZGhhbiBJbmRvbmVzaWEgYWRhbGFoIG5nYWJ1YnVyaXQsIElzdGlsYWggaW5pIHRlbnR1IHN1ZGFoIHRpZGFrIGFzaW5nIGxhZ2kgcGFkYSB0ZWxpbmdhIGtpdGEgZGFuIHNldGlhcCBvcmFuZyB5YW5nIGJlcnB1YXNhIHBhc3RpIG1lbmdldGFodWkga2VnaWF0YW4gaW5pLiBUYXBpIGFwYSBpdHUgTmdhYnVidXJpdCA/ICIsInRlbXBsYXRlIjoiYmVyaXRhLW1lcmFoIn0="] Para pramusaji ada yang berseragam baju dengan motif buah yang kaya dengan berbagai vitamin ini. Ada pula yang mengenakan celemek dengan gambar alpukat warna-warni. Sementara itu, beberapa resto pemerintah dengan bangunannya tertata seragam dan rapi. Tersaji dalamnya lauk pauk khas Ranau, seperti sambol matah, sambol pajak, sambol khapak, dan gulai lelecap. Ada pula kios yang hanya menjual bahan-bahan mentah, seperti alpukat segar yang ditata dengan wadah-wadah khas kerajinan Ranau yang indah. Tambahan pula gula aren asli produksi Ranau dengan berbagai bentuk dan kemasan.
Kategori :