Dikatakan, keberadaan pasar murah ini untuk mendekatkan kepada masyarakat dan menekan angka inflasi. Tersedia beras, minyak sayur, telur, dan sayuran. “Harganya sudah subisidi. Semoga ini bisa membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadan," harap Asmar.
Direktur Perumda Bumi Bende Seguguk, Rohmat Kurniawan, menjelaskan untuk seluruh produk yang dijual pada Operasi Pasar Murah melalui Program PERJAKA, disubsidi oleh Bank SumselBabel (BSB). Seperti harga beras kemasan 5 kg dari Rp62.500 menjadi Rp60.000. “Stok 1000 karung),” katanya.
Kemudian minyak goreng dari Rp 17.500 per liter, disubsidi menjadi Rp14.000 per liter. Disediakan 1.000 liter. “Terlur ayam disiapkan 200 kg, dari harga Rp27 ribu menjadi Rp22 ribu per kg. Cabai merah dari Rp45 ribu menjadi Rp40 ribu per kg, serta bawang merah dari Rp35 ribu menjadi Rp30 ribu per kg,” urainya.
Kepala Dinas Perdagangan OKI Ir Sahrul, menambahkan ada 2 ribu kupon yang dibagikan ke masyarakat Kayuagung untuk membeli beras di pasar murah tersebut. “Harganya mendapat subdisi bervariasi dari Bank SumselBabel,” singkatnya.
BACA JUGA:Gak Perlu Ribet! Ini Cara Praktis Bikin Ucapan Ramadan 2025 Lewat Meta AI WhatsApp
BACA JUGA:Luncurkan Delapan Program Ramadan
Pemerintah Kabupaten Musi Rawas, juga melakukan pemantauan harga dan stok bahan pokok jelang Ramadan ke dua pasar tradisional di Musi Rawas, Rabu (26/2). Ke Pasar B Srikaton, Kecamatan Tugumulyo, dan Pasar Megang Sakti, Kecamatan Megang Sakti.
Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik, Amra Muslimin, memastikan stok bahan pokok di Kabupaten Musi Rawas cukup hingga Idulfitri nanti. Dia mengimbau, agar para pedagang tidak menaikkan harga secara berlebihan.
“Kenaikan harga yang masih dalam batas wajar, seperti seribu hingga dua ribu rupiah, itu masih bisa diterima. Namun, kita berharap harga tidak melonjak terlalu tinggi," harapnya. Komoditi yang terpantai naik, seperti cabai besar dan cabai kecil.
Pemantauan harga bahan pokok ini menggandeng Danramil, Kapolsek, dan Campat setempat. “Monitoring ini diharapkan bisa memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat, terutama menjelang Ramadan yang identik dengan peningkatan kebutuhan bahan pokok,” ulasnya.
Pemkab Mura berupaya menjaga kestabilan harga dan ketersediaan barang agar warga dapat menjalankan ibadah puasa dengan tenang tanpa khawatir adanya lonjakan harga yang signifikan. “Serta menjalani Ramadan dengan penuh berkah," ujarnya.
BACA JUGA:Tradisi Unik Ramadan di Berbagai Negara
BACA JUGA:Ramadan Rantang Palembang Tetap Jalan, Opsi saat Sahur atau Buka Puasa
Salah seorang pedagang di Pasar B Srikaton, Hen, menjelaskan saat ini harga cabai merah keriting mengalami kenaikan. "Tadinya di kisaran Rp30 ribu per kg, melonjak menjadi Rp60 ribu per kg. Kenaikan terjadi di tingkat petani,” sebutnya.
Penyebabnya, musim hujan membuat cabai merah cepat busuk sehingga stok lokal terbatas. Sementara untuk harga komoditi lainnya, relatif stabil meski ada kenaikan sedikit. “Harga di pasar tergantung di tingkat petani. Biasanya bulan puasa jarang yang panen cabai, jadi stok terbatas dan harga cabai bisa terus naik di pasar lokal," dalihnya.
Sementara harga beras sendiri cukup bervariasi mulai dari Rp10-12 ribu per kg. Lebih cendrung murah karena Musi Rawas merupakan daerah penyokong pertanian. "Untuk harga minyak goreng berkisar Rp16-21 ribu per liter, tergantung merek dan kemasan,” ucap Fatimah, Kabid Perdagangan Dinas Perdagangan Kabupaten Mura.