Jembatan Musi 3 Belum Prioritas

Rabu 11 Jan 2023 - 19:32 WIB
Reporter : admin
Editor : admin

*Fokus Selesaikan Jembatan Musi 5

Jembatan Musi 3 yang berbentuk terowongan bawah air dari kawasan Pulau Kemaro ke Seberang Ulu tidak masuk dalam prioritas pembangunan. Penegasan disampaikan Gubernur Sumsel H Herman Deru usai rapat pembukaan Forum Konsultasi Publik Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2024-2026 di Hotel Aryaduta, kemarin (11/1).

“Kalau mau membangun itu (jembatan, red), bukan hanya kaji efiensi dan efektifnya. Tapi juga harus kena sasaran,” katanya. Menurut Deru, saat ini Pemprov Sumsel masih memfokuskan perhatian pada pembangunan Jembatan Musi 5 pada ruas jalan tol Kayuagung -Palembang-Betung (Kapal Betung) yang ditargetkan rampung pada Agustus 2023 nanti.

Seperti Musi 3, Jembatan Musi 5 ini juga akan jadi penghubung kawasan Seberang Ulu dan Ilir. "Kita lihat dulu kecukupannya dan seberapa besar manfaatnya. Sejauh ini kan, (jembatan) yang ada masih memadai," tambah Deru.

Baca Juga : Kena Proyek Tol, Mendadak Miliader Baik itu Jembatan Ampera, Musi II, Musi IV, dan Musi 5I. Ditambah lagi nanti Musi 5, kiranya cukup untuk mengurai kemacetan kendaraan dari Seberang Ulu ke Ilir. Dengan begitu, lebih baik anggaran yang ada digunakan untuk keperluan yang lain.

Namun, Deru mengatakan tidak tertutup kemungkinan untuk membangun Jembatan Musi 3 itu. Perlu dipersiapkan secara matang agar setelah dibangun tidak sia-sia. Apalagi, butuh biaya tidak sedikit untuk membangun itu.

Jembatan Musi 3 sudah direncanakan lama. Wujudnya terowongan dalam air. Titiknya, dari kawasan Pulau Kemaro, tepatnya Sungai Batang Kalidoni di sisi ili, menuju Sungai Gerong Pertamina Plaju di bagian ulu. Sempat beredar informasi kalau pemerintah china berminat untuk mengucurkan dana Rp5 triliun untuk mewujudkan Musi 3.

Baca Juga : Bikin Naik Darah! Ini Lampu Merah Terlama di Indonesia Sementara, Pemprov Sumsel melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda)  merancang tema pembangunan untuk periode 2024-2026. Tahun depan (2024), tema yang diangkat “Peningkatan Reformasi Birokrasi dan Ekonomi Kerakyatan”. Selanjutnya tema 2025 “Penguatan Daya Saing Daerah Menuju Sumsel Unggul dan Terdepan”.

Sementara tema pembangunan 2026 “Pemantapan Pemerataan Kesejahteraan dan Pembangunan yang Berkelanjutan”. Karenanya, Gubernur minta seluruh stakeholder agar berperan aktif memberikan masukan terhadap RPD 2024-2026. "Supaya dokumen RPD Provinsi Sumsel 2024-2026 sempurna," ucapnya.

Selain dokumen perencanaan yang baik, yang tak kalah penting adalah pelibatan masyarakat dalam perencanaan dan pembangunan. “Semua membangun untuk kemajuan Sumsel,” tukasnya.

Baca Juga : 31 RumahWarga - Satu Gereja Rusak Plt Kepala Bappeda Sumsel, Regina Ariyanti mengatakan, pihaknya sudah membuat grand design untuk pembangunan Sumsel ke depan. Rancangan tersebut mempertimbangkan situasi dan kondisi yang sudah terjadi. Juga berbagai isu penting yang akan dihadapi pada waktu mendatang.

“Kami sudah rancang tiga tema ini untuk rencana pembangunan daerah (RPD) Sumsel 2024-2026," katanya dalam acara Forum Konsultasi Publik RPD 2024--2026, kemarin.  Menurutnya, penyusunan RPD Sumsel berdasarkan visi dan misi rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD).

Kemudian, memperhatikan analisis, sasaran pokok, dan arah kebijakan. Selain itu, isu strategis aktual yang terjadi di Sumsel. “Semua rancangan menyesuaikan dengan situasi dan kondisi,”pungkasnya.

Direktur ICRAF Indonesia, Sonya Dewi mengatakan pihaknya memberikan dukungan terhadap pelaksanaan konsultasi publik RPD 2024--2026. "Kajian terhadap pembangunan Sumsel selama 20 tahun terakhir telah memperlihatkan potensi pertumbuhan ekonomi yang signifikan, dan juga berbagai tantangan yang perlu diantisipasi," katanya.

Baca Juga : Penyumbang Medali, Tak Punya Tempat Latihan Sendiri Menurut Sonya ada sejumlah hal penting yang perlu diperhatikan dalam pembangunan di Sumsel pada masa yang akan datang. Mulai dari isu lingkungan hingga penguatan peran aktif perempuan. "Perlu ada intervensi strategis untuk pembangunan yang berkelanjutan, seperti pengendalian emisi karbon berbasis lahan dan pengelolaan bentang lahan yang berketahanan iklim,"pungkasnya. (yun)

Tags :
Kategori :

Terkait