Tokoh agama Desa Pusar, HM Ali juga pernah bercerita, nama Puyang Panjang diberikan masyarakat karena ada cerita, dulunya makam Puyang Panjang pernah akan ditutup menggunakan atap.
Namun setelah ditutup atap, tiba-tiba ukuran makam menjadi lebih panjang. Hingga diputuskan makam tidak ditutup. “Tradisi penyembelihan juga telah berlangsung secara turun menurun,” tuturnya.
BACA JUGA:2 Tradisi Unik Suku Ogan Yang Sudah Jarang Ditemui, Namanya Pengadangan dan Ningkuk, Mau Tau?
BACA JUGA:Tradisi Adat Pernikahan Unik di Indonesia: Menjaga Warisan Budaya Nusantara
Sebelum akan menikah, biasanya satu hari sebelumnya dilakukan penyembelihan kambing hitam. Penyembelihan dilakukan dekat makam Puyang Panjang (luar pagar makam).
Prosesi dipimpin tetua adat, anggota keluarga duduk berbaris di sisi kiri, juga ada doa yang dipanjatkan memohon keselamatan. (bis/fad/)