*BI-Semua Bank di Sumsel Siapkan 145 Lokasi Penukaran UPK
Judul belakang: Jalankan Program Susur Sungai Musi PALEMBANG – Saat Ramadan dan Lebaran Idulfitri 1444 H, peredaran uang pasti meningkat. Untuk itu, Bank Indonesia (BI) bersama perbankan yang ada di Sumsel menyediakan layanan penukaran uang pecahan kecil (UPK) pada 145 titik.Penukaran UPK dapat dilakukan di seluruh bank, setiap Selasa dan Kamis, pukul 09.00-11.00 WIB. “Hal ini guna memastikan masyarakat mendapatkan uang dalam pecahan yang sesuai dengan keinginannya jelang hari raya,” kata Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Sumsel, Erwin Soeriadimadja, kemarin (28/3).Katanya, diprediksi untuk permintaan masyarakat terhadap uang kartal pada momen Ramadan dan Lebaran nanti mengalami kenaikan sebesar 9 persen menjadi Rp3,8 triliun. Naiknya permintaan ini seiring dicabutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan meningkatnya aktivitas masyarakat.
Kondisi ini mendorong penguatan ekonomi dan pembayaran masyarakat Sumsel. “Makanya, kami bersinergi dengan perbankan di Sumsel berkomitmen untuk meningkatkan layanan sistem pembayaran,” jelasnya.Rencananya, launching 145 titik penukaran UPK tersebut akan dilakukan 31 Maret nanti. Selain itu, BI juga akan memberikan layanan penukaran di area-area publik seperti rest area tol, stasiun kereta api (KA), pusat perbelanjaan, serta beberapa desa di tepian Sungai Musi melalui program Susur Sungai Musi. "Edukasi dan peningkatan cashless terus dilakukan," tambahnya. BACA JUGA : Minta Rapel Tiga Bulan
Program Susur Sungai Musi merupakan terobosan layanan penukaran uang yang dilakukan BI tahun ini. "Program ini menjadi istimewa mengingat masyarakat di pinggiran Sungai Musi masih tergolong wilayah low cash transaction. Padahal sungai yang memiliki panjang 750 km ini memiliki kapasitas ekonomi yang besar," imbuh Erwin.BI Sumsel juga mengimbau kepada masyarakat untuk dapat memanfaatkan aplikasi PINTAR (https://pintar.bi.go.id) dalam memesan penukaran UPK sebelum hadir ke lokasi penukaran. Guna menghindari kerumunan. Bank Indonesia mengimbau juga masyarakat agar menukar uang di tempat-tempat penukaran resmi seperti di loket bank dan kas keliling Bank Indonesia guna menghindari risiko uang palsu. Di sisi lain, BI juga mengajak masyarakat untuk senantiasa berbelanja bijak dan melakukan konsumsi secara tidak berlebihan pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) ini. Hal ini berkaitan dengan ketersediaan pasokan komoditas pokok supaya stabilitas harga tetap terjaga. “Masyarakat harus menjaga rupiah yang merupakan simbol kedaulatan negara sebagai," pungkasnya. (yun)
Kategori :