JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Suasana penuh haru dan kesedihan menyelimuti kediaman almarhum HM Alwi Hamu saat jenazahnya disiapkan untuk dibawa ke Masjid Al Islami Al Markaz, Minggu 19 Januari 2024.
Hari itu, keluarga, kerabat, serta kolega almarhum berkumpul untuk memberikan penghormatan terakhir kepada sosok yang dikenal sebagai tokoh pers dan budayawan terkemuka asal Sulawesi Selatan.
Di halaman rumah, suasana begitu emosional. Para pelayat tampak memenuhi area rumah almarhum, memberikan penghormatan penuh kesedihan kepada tokoh yang begitu dihormati dan dicintai oleh banyak orang.
Isak tangis lirih terdengar dari keluarga dekat almarhum, sementara sebagian besar pelayat lainnya berdiri dengan khidmat, menundukkan kepala dan berdoa untuk almarhum.
BACA JUGA:Jusuf Kalla Kenang Persahabatan dengan Alwi Hamu, Sosok Teman Sejati
BACA JUGA:Jusuf Kalla Akan Antar Jenazah Alwi Hamu ke Makassar
Sekitar pukul 11.06 Wita, jenazah almarhum akhirnya dinaikkan ke dalam mobil ambulans. Saat itu, suasana semakin sunyi, seolah seluruh yang hadir merasakan kesedihan mendalam yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Beberapa tokoh masyarakat yang hadir berusaha menenangkan keluarga yang masih dirundung rasa kehilangan yang mendalam.
Sesuai dengan rencana, setelah disalatkan di Masjid Al Markaz, jenazah almarhum Alwi Hamu juga dibawa ke Graha Pena, tempat di mana almarhum mengabdikan sebagian besar hidupnya di dunia jurnalistik.
Di sana, penghormatan terakhir akan diberikan oleh rekan-rekan sejawat dan insan pers yang pernah bekerja bersama almarhum.
BACA JUGA:Pengabdi Pers yang Tak Pernah Lelah, Pendiri Fajar Group Alwi Hamu Wafat
Perjalanan terakhir jenazah almarhum kemudian berlanjut menuju Pekuburan Keluarga HM Jusuf Kalla yang terletak di Jalan Ir. Sutami, Pattene, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, untuk dimakamkan.
Beberapa tokoh penting yang hadir dalam pengantaran jenazah hingga Masjid Al Islami Al Markaz antara lain Komisaris Utama Galesong Group, Rizal Tandiawan, Wakil Bupati Soppeng terpilih, Selle KS Dalle, serta sejumlah pejabat lainnya. Hadir pula Rektor Unifa, Dr. Muliyadi Hamid, mantan Rektor Unifa, Prof. Drs. H. Sadly Abdul Djabar, dan beberapa direktur dari anak perusahaan Fajar.
Almarhum HM Alwi Hamu meninggalkan banyak kenangan dan kontribusi bagi dunia pers dan budaya Sulawesi Selatan. Perpisahannya diiringi dengan rasa kehilangan yang mendalam dari seluruh yang mengenalnya.