JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID – Transaksi ekonomi dan keuangan digital di Indonesia mencatatkan pertumbuhan signifikan sepanjang tahun 2024.
Pertumbuhan ini ditopang oleh sistem pembayaran yang semakin aman, lancar, dan andal, sehingga mendorong adopsi layanan digital secara masif di berbagai sektor masyarakat.
Pertumbuhan Transaksi Digital 2024
Selama 2024, transaksi pembayaran digital mencapai 34,5 miliar, tumbuh sebesar 36,1% dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan di semua komponen utama pembayaran digital.
BACA JUGA:Tempat Jogging di Kabupaten Lahat Jadi Favorit Warga untuk Olahraga dan Sosialisasi
BACA JUGA:Cari Rekomendasi Merchant Hiburan saat Weekend? Tanya Sabrina Aja
Aplikasi mobile mencatat lonjakan transaksi sebesar 39,1% (yoy).
Transaksi berbasis internet juga meningkat meski dengan laju lebih moderat sebesar 4,4% (yoy).
Pembayaran melalui QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) tumbuh pesat hingga 175,2% (yoy), berkat bertambahnya jumlah pengguna dan merchant yang menerima metode pembayaran ini.
Proyeksi ke depan menunjukkan optimisme yang tinggi, dengan pembayaran digital diperkirakan tumbuh sebesar 52,3% (yoy) pada tahun 2025.
BACA JUGA: Inilah Motor Sport Impian 2025, Harga dan Spesifikasi Honda CBR150R 2025 Bikin Kamu Makin Gaya!
BACA JUGA:Perbedaan Gaji PPPK Paruh Waktu dan Penuh Waktu
Infrastruktur Pendukung: BI-FAST dan BI-RTGS
Infrastruktur sistem pembayaran juga memainkan peran krusial dalam mendukung aktivitas ekonomi digital.
Sepanjang 2024, sistem BI-FAST mencatatkan volume transaksi ritel hingga 3,4 miliar, meningkat 62,4% (yoy) dengan nilai mencapai Rp8,9 triliun.
Sementara itu, transaksi bernilai besar yang diproses melalui sistem BI-RTGS (Real Time Gross Settlement) mencapai 10,3 juta transaksi, naik 3,1% (yoy).