• Matang Sempurna: Durian yang jatuh sendiri biasanya sudah mencapai tingkat kematangan optimal. Rasa dan aroma buah akan lebih kuat.
• Lebih Alami: Proses ini meniru cara alami pohon durian menghasilkan buah, sehingga cenderung lebih ramah lingkungan.
• Tidak Perlu Alat Khusus: Tidak membutuhkan peralatan seperti galah atau pisau panjang.
Kekurangan:
• Risiko Kerusakan Buah: Buah yang jatuh dari ketinggian bisa pecah atau rusak, terutama jika tidak ada perlindungan di bawah pohon.
• Membutuhkan Pengawasan Intensif: Petani harus sering memeriksa area di bawah pohon untuk segera mengambil durian yang jatuh sebelum membusuk atau dimakan hewan seperti tupai, monyet, atau babi hutan.
• Tidak Efisien untuk Skala Besar: Jika ada banyak pohon, metode ini akan memakan waktu lebih lama.
Tips agar aman:
• Pasang jaring atau bantalan di bawah pohon untuk menahan durian yang jatuh, sehingga tidak langsung menghantam tanah.
• Bersihkan area sekitar pohon untuk memudahkan pengumpulan buah.
2. Meruntuhkan atau Memetik Durian Secara Manual
Metode ini melibatkan memanen durian dengan alat seperti galah panjang atau tangga, memotong tangkai buah sebelum jatuh sendiri.
Kelebihan:
• Mengurangi Kerusakan: Dengan alat yang tepat, buah dapat dipanen tanpa rusak, sehingga nilai jualnya lebih tinggi.
• Kontrol Waktu Panen: Petani bisa memanen sesuai kebutuhan pasar tanpa menunggu buah jatuh.
• Cocok untuk Skala Besar: Metode ini lebih efisien jika petani memiliki banyak pohon.