SUNGAI LILIN,SUMATERAEKSPRES.ID – Pemerintah Desa Sri Gunung, Kecamatan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) menggen-carkan pembangunan proyek infrastruktur yang ada di desa. Salah satunya yang selalu menjadi prioritas yaitu pemba-ngunan dan perbaikan jalan desa untuk mobilitas masyarakat.
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, di tahun 2024 pihaknya pun melakukan pem-bangunan jalan cor di 3 dusun. “ Lokasinya berada di jalan dusun 1, 2, dan 8 dari anggaran Dana Desa,” ujar Kepala Desa Sri Gunung, Iwan Herianto, kemarin.
BACA JUGA:Promosikan Kopi, Utamakan Kualitas, Sumsel Penghasil Kopi Nomor 1 di Indonesia
BACA JUGA:Perpaduan Kopi dengan 13 Rempah Pilihan, Ciptakan Aroma dan Cita Rasa Khas
Dikatakan, untuk jalan yang dicor, jalan Dusun 1 sepanjang 134 meter dan lebar 4 meter, Dusun 2 panjang 170 meter dengan lebar 3 meter, dan Dusun 8 panjang 248 meter lebar 3 meter. “Kita harap dengan selesainya pembangunan jalan ini makin memudahkan masya-rakat dalam beraktivitas seperti mengangkut hasil bumi dari kebun, anak-anak pergi sekolah, dan lain sebagainya,” lanjut Iwan.
Selain itu, pihaknya pun menjalankan program ketahanan pangan tahun ini dari Anggaran Dana Desa dan bantuan Dinas Ketahanan Pangan (DKP). Belum lama ini, DKP Muba meluncurkan Rumah Pangan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA). Lokasinya di Dusun 3 Desa Sri Gunung, Kecamatan Sungai Lilin.
“Kami menjadi salah satu daerah yang mendapat alokasi kegiatan Rumah Pangan B2SA program dari Badan Pangan Nasional. Sebagai upaya menerapkan pola konsumsi pangan beragam, bergizi seimbang, dan aman sehari-hari,” tegasnya. Nama kelompok-nya B2SA Sri Gunung Jaya Abadi diketuai oleh Lisa Oktaviani dan beranggotakan 30 orang.
Di Demplot B2SA, pihaknya budidaya sayuran dan ternak ayam sebagai sumber protein hewani, sementara gerai pangan yang berlokasi di Pasar Sri Gunung diarahkan untuk menjual hasil panen dari masyarakat.
“Rumah Pangan B2SA berfungsi sebagai sarana intervensi langsung kepada sasaran dalam rangka penurunan stunting dan gizi buruk melalui pemberian makanan tambahan dengan menu pangan B2SA berbasis kearifan lokal,” pungkasnya. (fad)