Rektor UMY, Prof. Gunawan Budiyanto, menyambut baik kolaborasi ini sebagai langkah positif dalam mengembangkan potensi ekonomi desa melalui tanaman produktif seperti melinjo, pohon kweni, dan sukun yang dapat menjadi alternatif pangan bergizi.
Fithriadi, dari PPATK, menambahkan bahwa kegiatan ini juga berperan dalam menjaga keberlanjutan sosial, ekonomi, dan lingkungan, yang sejalan dengan tujuan nasional untuk mengatasi masalah pencucian uang dan pendanaan terorisme.
BACA JUGA:Pengembangan Sistem UPPB Upaya Percepat Penurunan Angka Kemiskinan dan Inflasi
BSI telah menjalankan berbagai program pemberdayaan serupa di 20 desa di seluruh Indonesia, dengan total dana yang disalurkan mencapai Rp86,5 miliar dan lebih dari 6.600 penerima manfaat.
BSI berkomitmen untuk terus berinovasi dan mendukung keberlanjutan lingkungan melalui berbagai program, termasuk penanaman pohon yang telah mencapai total 50.000 pohon di seluruh Indonesia sejak 2022.
BACA JUGA:Cara Mudah Top Up Saldo DANA di Indomaret
Dengan langkah ini, BSI tidak hanya memberikan kontribusi dalam pengembangan ekonomi, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan demi masa depan yang lebih baik.