SUMATERAEKSPRES.ID - Setelah terungkapnya kasus pembunuhan Vina Cirebon, publik Indonesia kembali digemparkan dengan temuan kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan I Wayan Agus Suartama, lebih dikenal sebagai Agus Buntung.
Meski ia merupakan penyandang disabilitas, Agus Buntung diduga telah melakukan pelecehan terhadap belasan korban yang terdiri dari mahasiswa, remaja perempuan, hingga anak di bawah umur.
Kasus ini pertama kali mencuat pada Oktober 2024, setelah seorang mahasiswa melaporkan pelecehan seksual yang dialaminya oleh pria asal Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).
BACA JUGA:Pelaku Curanmor Diringkus Saat Sedang Pesta Narkoba
Agus Buntung, yang kini berstatus tersangka, membantah tuduhan tersebut dengan alasan keterbatasan fisiknya yang tidak memiliki kedua tangan. Ia bahkan mengklaim bahwa dirinya dijebak dengan alasan fisiknya tersebut.
Namun, penyelidikan yang dilakukan polisi tidak membuahkan hasil yang sesuai dengan klaim Agus.
Tim penyelidik menemukan bukti yang menguatkan dugaan bahwa Agus Buntung sering mengajak korban ke berbagai penginapan, dan tindakannya diduga sudah direncanakan.
BACA JUGA:Daerah Penghasil Sawit Terbesar di Indonesia: Kontributor Utama Ekonomi Nasional, Sumsel Termasuk
BACA JUGA:Catat! Rabu 18 Desember 2024, Ribuan Buruh di Sumsel Demo Besar-besaran, Tuntut Pj Gubernur Dicopot
Rekonstruksi yang dilakukan polisi mengungkapkan bahwa Agus Buntung telah melakukan pelecehan terhadap 19 wanita, termasuk tiga di antaranya anak di bawah umur.
Proses rekonstruksi yang melibatkan sejumlah korban ini juga mengungkapkan bahwa Agus memanfaatkan kondisi fisiknya untuk memanipulasi dan mendekati korbannya, menciptakan rasa iba agar mereka mau mengikuti kemauannya.
BACA JUGA:Ratusan Peserta Ramaikan Dirgantara Drag Race and Bike 2024 di Palembang
BACA JUGA:Lubuklinggau Banjir Durian, Harga Murah Membanjiri Pasar, Stok Melimpah, Pembeli Pun Melonjak!
Dalam proses rekonstruksi yang berlangsung di tiga lokasi berbeda di Mataram, termasuk Taman Udayana, area dekat Islamic Center, dan sebuah penginapan, lebih dari 40 adegan diperagakan, lebih banyak dari yang direncanakan sebelumnya.