"Kami lebih buruk dari Southgate. Saya tidak tahu mengapa ada begitu sedikit striker. Kami sangat terbatas untuk penyerang. Kami memiliki tiga tim di perempat final Liga Champions, tetapi dari tiga tim, paling banyak ada tujuh atau delapan orang Italia. Inilah kenyataannya," kata sang manajer di Goal Internasional.Selain Ciro Immobile yang cedera, tidak ada striker Italia dalam daftar 10 pencetak gol terbanyak Serie A musim ini. Hal tersebut memaksa mantan pelatih Manchester City itu untuk mencari opsi di liga lain. Mancini dalam daftar pemain yang ia umumkan pekan lalu memasukkan pemain depan Leeds United berusia 19 tahun Wilfried Gnonto. Kemudian, Vincenzo Grifo dari Freiburg dan Gianluca Scamacca dari West Ham United. Saat mencoba menjelaskan alasan di balik kekurangan pemain, Mancini menyinggung bagaimana perubahan tradisi bermain bola saat ini.
"Kami dulu bermain selama tiga atau empat jam di jalan dan kemudian pergi berlatih, hari ini hal ini tidak lagi terjadi. Bukan kebetulan bahwa pemain masih ditemukan di negara, seperti Uruguay, Argentina atau Brasil, di mana orang masih banyak bermain di jalanan," jelasnya.Tapi Mancini memastikan kesiapan Italia meladeni Inggris. Eks pelatih Inter Milan itu menegaskan, duel Italia dan Inggris layaknya rivalitas lama dengan musuh bebuyutan mereka, Jerman sehingga ada gengsi yang mereka pertaruhkan.
"Ini sudah menjadi permainan klasik, seperti Italia-Jerman di masa lalu. Inggris adalah tim yang kuat dengan kelas dan teknik, kami mengharapkan permainan yang serius,” terang Mancini di Football Italia.Bek Italia dan Napoli, Giovanni Di Lorenzo yang akan tampil di Stadion Deigo Armando Maradona sementara itu mengirimkan pesan optimisme yang lebih besar. Terlepas dari keluhan Mancini, ia mengatakan, skuat Italia saat ini bukan yang terlemah yang pernah bermain melawan The Three Lions.
“Saya kira tidak, pasti grupnya sudah berubah, tapi kami punya pemain berkualitas yang mentalnya kuat. Kami akan menghadapi mereka sebaik mungkin. Mengetahui bahwa kami akan bertemu lawan yang kuat,” tegasnya di Football Italia.“Jika kita melihat di Serie A, memang benar tidak banyak pemain Italia di lapangan. Namun, menurut saya tradisi kita tidak hilang. Mereka hanya harus berkembang sejak usia sangat muda,” lanjutnya. Tak bisa menaklukkan Italia di lima pertemuan terakhir, termasuk di final Euro 2020, Inggris sementara itu datang ke Naples dengan kepercayaan diri tinggi. Itu setidaknya bisa dibaca dari pernyataan pemain mereka jelang duel besar ini. Penyerang sayap Inggris, Jack Grealish percaya kontinuitas dan pengalaman turnamen yang begitu bagus di bawah Gareth Southgate membuktikan mereka terus berkembang. Ia pun sangat yakin mereka akan lolos ke Jerman tahun depan dan juara.
“Kami sudah berkali-kali mendekatinya (juara). Tiga turnamen terakhir adalah semifinal, final, dan kemudian perempatfinal. Saya pikir sudah jelas apa yang ingin kami lakukan dan saya pikir kami menjadi lebih baik. Para pemain datang dan bermain dengan sangat percaya diri,” ujarnya di The Guardian.Masih mendapat kesempatan memimpin Inggris, Southgate yang sekali lagi mengabaikan duo Serie A; Fikayo Tomori dan Tammy Abraham berharap kali bisa memberikan hasil terbaik menghadapi Italia. Khususnya karena penyerang-penyerang mereka seperti Harry Kane dan Ivan Toney tengah onfire. The Three Lions sendiri mencatatkan 17 kemenangan dari 18 pertandingan kualifikasi Euro terakhir mereka. Makanya, Southgate yakin bisa menaklukkan Italia setelah di pertemuan terakhir di UEFA Nations League mereka kalah 0-1. Selain Immobile, tuan rumah dipastikan tanpa Federico Chiesa, Federico Dimarco, dan kiper Ivan Provedel. Karena Giacomo Raspadori juga absen, Mancini memasukkan nama striker kelahiran Argentina Mateo Retegui. Inggris juga kehilangan Marcus Rashford, Mason Mount dan Nick Pope karena cedera. Sedangkan Harry Maguire yang tetap menjadi pemain cadangan di Manchester United sekali lagi masuk dalam daftar bek andalan Southgate. (amr/gsm/)
Kategori :