Marhaban Ya Ramadan

Kamis 23 Mar 2023 - 00:07 WIB
Reporter : Edi Purnomo
Editor : Edi Purnomo

*Serentak, Hari Ini Mulai Berpuasa

PALEMBANG - Secara serentak, umat Islam melaksanakan salat tarawih perdana, tadi malam (22/3). Baik di masjid, musala, hingga langgar. Tak terkecuali di Masjid Agung SMB Jayo Wikramo.

Ribuan jemaah, tua muda, hingga anak-anak berduyun-duyung datang untuk salat tarawih di sana. Tak cukup di bangunan utama, jemaah meluber hingga ke pelataan. Tarawih 23 rekaat diikuti dengan khusyuk hingga akhir.

"Kebetulah rumah dekat sini, kurang afdol tidak salat di Masjid Agung ini,” kata Idrus, salah seorang jemaah. Menurutnya, salah satu ciri khas di Masjid Agung, tarawih tiap malam membaca 1 juz Alquran.

Sehingga dalam sebulan puasa, otomatis ikut khatam Alquran. “Hampir tiap tahun khatam,” tambahnya. Dia juga selalu menyempatkan waktu ikut tadarusan. Sekaligus iktikaf sembari menunggu berbuka.

Tadi malam, Kementerian Agama RI menetapkan 1 Ramadan 1444 H jatuh pada Kamis (23/3). Dengan kata lain, sama seperti penetapan Pengurus Pusat Muhammadiyah. Tidak ada perbedaan hari. “Marhaban Ya Ramadan”.

Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag RI, Kamaruddin Amin, menjelaskan, dari 124 lokasi titik rukyatul hilal di tersebar di seluruh Indonesia, ada yang melihat hilal.  Secara hisab, posisi hilal sudah memenuhi kriteria baru yang ditetapkan MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).

BACA JUGA : Nikmat Allah Swt, Iman dan Islam
Kemarin, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk, berkisar antara 6 derajat 46,2 menit sampai dengan 8 derajat 43,2 menit. Dengan sudut elongasi antara 7,93 derajat sampai dengan 9,54 derajat. "Artinya, secara hisab, pada hari tersebut posisi hilal awal Ramadan di Indonesia telah masuk dalam kriteria baru MABIMS," ujarnya.

Menurut dia, imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat apabila posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

Di Palembang, hilal Ramadan tidak terlihat dalam pemantauan di puncak Hotel Aryaduta Palembang. "Hilal tidak dapat dilakukan rukyat karena terhalang cuaca," jelas Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sumsel, Dr Syafitri Irwan.

Dari secara hisab, saat matahari terbenam pukul 18.12 WIB, ketinggian hilal di Kota Palembang 8 derajat 50 menit 16 detik di atas ufuk mar'i.  “Hasil rukyat ini kita laporkan ke Kemenag RI, sebagai bahan pertimbangan penetapan 1 Ramadan,” jelasnya. (afi/*/tin)

Tags :
Kategori :

Terkait