Dalam sambutannya H.Iriansyah mengatakan, dari terbentuknya BPBD pada 1010 dari 3 orang pegawai hingga kini menjadi 170 pegawai yang terdiri dari seluruh unsur TNI, Polri, dan tenaga kesehatan. Selain itu, BPBD tidak akan melupakan jasa para pengurus BPBD terdahulu meskipun sudah purna bakti. “Alhmdulillah, berkat pendahulu kita masih bisa bersama dalam struktur BPBD Sumsel, terimakasih atas semua bantuan dukungan baik yang sudah purna maupun yang sedang menjabat,” paparnya.Diakuinya, pada awal BPBD terbentuk semua sarana prasarana masih sangat minim, dan secara bertahap fasilitas dan kebutuhan penanggulangan bencana dapat dilengkapi hingga akhir 2022 sehingga bisa melaksanakan kegiatan pra bencana, tanggap bencana dan pasca bencana.
Pada 2022 bencana alam di Provinsi Sumsel masih bisa terkendali terutama kebakaran hutan lahan dan tidak menjadi asap, hal tersebut didukung cuaca sejuk dan hujan. Namun ada beberapa bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi. Sedangkan prediksi di tahun 2023 berpotensi akan ada elnino, oleh seban itu masyarakat diminta tetap waspada dan siaga. Dengan dukungan semua pihak berbagai bencana akan dampaknya dapat di minimalirdan tanpa adanya dukungan, bencana tidak bisa di tangani secara optimal.Untuk gedung BPBD Sumsel banyak mengalami perubahan pada 2022 sehingga lebih rapih, meningkatkan kapasitas kemampuan sdm dan peralatan dalam penanganan bencana dan diharapkan dapat memberikan pelayanan terbaik. “Kalau kita menjaga alam maka alam akan menjaga kita semua,” ujar Iriansyah. Pada kesempatan tersebut, pimpinan dan pegawai BPBD menggelar doa yasin bersama, pemutaran kaledoskop sejaran BPBD Sumsel, penyerahan cinderamata untuk pegawai purna bakti dan pemotongan tumpeng sebagai wujud syukur atas kinerja BPBD Sumsel selama 13 tahun ini. (ADV)
Kategori :