LAHAT, SUMATERAEKSPRES.ID - Pencarian hari ketiga Alfalah (15), pelajar yang terseret arus deras di objek wisata Green Canyon Desa Tanjung Sirih, Kecamatan Pulau Pinang, Lahat pagi kemarin (29/11) membuahkan hasil.
Korban ditemukan oleh tim SAR gabungan dibantu warga dalam kondisi tak bernyawa sekitar pukul 09.15 WIB. Tidak jauh dari lokasi Curup Panjang, setelahnya langsung dievakuasi dan langsung dibawa ke rumah duka sebelum akhirnya dimakamkan.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lahat, H Ali Afandi yang dikonfirmasi perihal penemuan jenazah korban ini membenarkan.
"Tim SAR dan BPBD Lahat mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam proses pencarian, termasuk masyarakat setempat yang telah ikut membantu selama proses pencarian," sebut Ali, kemarin (29/11).
BACA JUGA: Mandi di Dam, Pelajar SD Hilang Terseret Arus Deras, Sempat Terekam CCTV Begini Kronologinya
BACA JUGA:Tragis! Mahasiswi Unsri Tewas Terseret Mobil Box di Indralaya, Teman Selamat dengan Luka Ringan
Menurut Ali, pencarian korban ini diwarnai dengan berbagai tantangan, terutama medan sungai yang curam dan licin, serta kedalaman air yang tidak terduga. Tim SAR bekerja ekstra keras untuk menyisir seluruh wilayah aliran sungai yang cukup luas.
"Kami mengimbau agar masyarakat tetap waspada ketika berkunjung ke lokasi wisata yang memiliki medan berbahaya, terutama yang berdekatan dengan aliran sungai atau area perbukitan," imbuhnya seraya berharap agar kejadian ini dapat dijadikan sebagai pembelajaran bersama agar tak lagi terulang di masa yang akan datang.
Kejadian bermula pada Rabu, (27/11) pagi sekitar pukul 10.45 WIB, ketika Alfalah bersama teman-temannya yang merupakan siswa SMK di Lahat mengunjungi objek wisata Grand Canyon di Desa Tanjung Sirih.
Saat sedang berada di tepi sungai, Alfalah terjatuh dan terbawa arus sungai yang cukup deras. Teman-teman korban segera melaporkan kejadian tersebut kepada warga setempat, yang kemudian diteruskan kepada pihak berwenang.
BACA JUGA:Hilang Terseret Arus Sungai Ogan
Setelah menerima laporan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lahat segera melakukan langkah-langkah penyelamatan. Tim SAR yang terdiri dari BPBD, Basarnas, Polsek, Babinsa, serta perangkat desa, dikerahkan untuk melakukan pencarian. Pencarian dilakukan dengan menggunakan perahu rafting, serta penyisiran di sepanjang sungai, meskipun medan yang berat dan licin menjadi kendala besar dalam upaya tersebut.